Cerita Dedi, korban salah tangkap polisi dipukuli saat diciduk
Dia terus saja disuruh mengakui atas perbuatan yang tidak dia lakukan, bahkan sampai ditendang.
Dedi (34), seorang tukang ojek tak pernah menyangka bakal merasakan jeruji besi selama hidupnya. Dia menjadi korban salah tangkap karena diduga ikut dalam sebuah pertikaian. Padahal, dia tak pernah mengerti atas kasus yang dituduhkan padanya.
Kepada merdeka.com, Rabu (1/8), Dedi menceritakan awal mula cerita pahit yang terjadi lebih mulai 10 bulan lalu. Saat dia sedang mangkal di kawasan Mal Pusat Grosir Cililitan (PGC), tiba-tiba saja didatangi kepolisian dan ditanya soal pengeroyokan yang dilakukan terhadap sopir mikrolet bernama M Ronal, di kawasan Pusat Grosir Cililitan pada 18 September 2014 silam.
"Saat dibawa pakai mobil dari PGC, saya sempat dipukuli beberapa kali. Namun, saya tetap keras tak mengaku karena bukan saya yang melakukannya," kata Dedi, saat ditemui di rumah mertuanya di Jalan J Buntu, Kebon Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (1/8).
Dedi menerangkan, tindakan kekerasan yang dialami berlanjut saat dia memberikan keterangan untuk dibuat dalam berita acara pemeriksaan (BAP) di Polres Metro Jakarta Timur. Saat dimintai keterangan, ia menyatakan dalam keadaan tangan terborgol.
Saat itu, seorang penyidik kepolisian terus memaksanya untuk mengaku. Kata dia, penyidik kemudian menekan dan menendang kakinya dengan keras.
"Sakitnya luar biasa, apa boleh buat akhirnya memilih untuk mengakuinya saja," terangnya.
Dalam BAP, ia sempat meminta saksi dan bukti yang menguatkan dirinya sebagai pelaku pengeroyokan di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur, kepada pihak kepolisian. Namun, penyidik menutupi dan enggan memberi tahu Dedi.
"Ntar saja barang buktinya saat di pengadilan," kata dia, menirukan perkataan salah seorang penyidik.
Sebelumnya, terjadi keributan di pangkalan ojek di sekitar PGC pada 18 September 2014. Ada dua sopir angkot berkelahi lantaran berebut penumpang.
Mengetahui ada perkelahian, sejumlah pengemudi ojek di PGC berusaha melerai. Merasa sakit hati sesuai dilerai, seorang supir angkot kembali ke lokasi membawa senjata. Sopir itu kemudian dikeroyok tukang ojek sampai tewas.
Dua minggu setelahnya, tiga penyidik kepolisian menangkapnya lantaran diduga terlibat pengeroyokan tersebut. Namun, baru diketahui polisi melakukan salah tangkap kepada Dedi. Mengingat, saat kejadian suami dari Nurochamah (24) itu tidak berada dalam TKP saat itu.
Dedi pun akhirnya menjalani sidang di PN Jaktim sejak Desember 2014. Hingga pada April 2015, dalam dakwaannya majelis hakim yang diketuai hakim Rukman Hadi, SH.,MSi, mendakwa Dedi dengan pasal 170 KUHP, tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
Baca juga:
Ini perjalanan kasus Dedi di persidangan, tukang ojek salah tangkap
Kasus-kasus korban salah tangkap polisi yang paling menyedihkan
Derita pengojek korban salah tangkap polisi, anak tewas kurang gizi
Sudah masuk penjara, korban salah tangkap cuma diberi Rp 1 juta
Dituduh mencuri,Udrizal diinjak-injak anggota Polresta Pekanbaru
Polisi salah tangkap saat gerebek penimbunan 2.000 liter solar
Bukan kapal ikan, penahanan KM Pulau Nunukan disesalkan