Cerita kiai ponpes di Jember setubuhi santriwati saat wirid
Aksi kiai bejat ini baru diketahui saat salah seorang santri yang hendak menikah dengan keponakan dari sang kiai.
Seorang kiai di pondok pesantren seharusnya mengajarkan para santri dan santriwatinya dengan ajaran yang dianjurkan agama. Hal ini tentu agar para santri tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama. Akhlak mulia jelas harus ditanamkan kepada para santri agar kelak mereka bisa menjadi generasi penerus yang bersih dan jujur juga taat kepada agama.
Namun kiai sekaligus pemimpin sebuah pondok pesantren di Jember berinisial IK ini malah mengajarkan sesuatu yang buruk kepada 4 santriwatinya. Dia menyetubuhi 4 gadis yang berniat memperdalam ilmu agama pada saat sedang melakukan wirid atau doa bersama.
Aksi kiai bejat ini baru diketahui saat salah seorang santri yang hendak menikah dengan keponakan dari sang kiai. Korban yang tidak kuat membohongi sang calon suami akhirnya menceritakan kepadanya bahwa dirinya sudah tidak suci lagi akibat perbuatan sang kiai tersebut.
Karena kesal dengan kelakuan pamannya tersebut, akhirnya sang keponakan mengadukan sang kiai sekaligus pamannya ini ke polisi. Bagaimana kisah di balik terungkapnya aksi kiai bejat di Jember yang tega menyetubuhi 4 santriwatinya? Berikut Cerita kiai ponpes di Jember setubuhi santriwati saat wirid:
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
3 Santriwati diperkosa pemimpin ponpes saat sedang wirid
Seorang pemimpin pondok pesantren di Jember dipolisikan 3 santriwatinya yang masih berusia belasan tahun. Ketiga santriwati itu mengaku kerap disetubuhi oleh kiai berinisial IK tersebut. Tragisnya lagi, perbuatan hina itu dilakukan oleh pelaku saat acara wirid bersama-sama di sebuah ruangan besar di komplek pondok pesantren.
"Pelapornya sudah 3 orang santriwati. Mereka disetubuhi oleh pelaku saat acara wirid atau doa bersama. Pelaku sudah kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Kasubag Humas Polres Jember, AKP Edy Sudarto kepada merdeka.com, Jumat (19/9).
Lalu bagaimana persetubuhan itu bisa dilakukan padahal wirid diikuti oleh puluhan santri dan santriwati dalam pondok pesantren.
"Jadi ketika wirid itu, semua lampu dimatikan. Bacaan wirid juga dikeraskan. nah kondisinya gelap gulita suapaya lebih khusyuk kataknya. Saat ketika wirid, seorang santriwati diajak ke salah satu ruangan yang disekat triplek, di ruangan itu santriwati itu disetubuhi oleh pelaku. Karena kondisi gelap dan bacaan wirid santri yang lainj kenceng tidak ada yang lihat mau pun dengar," ujar Edy.
Disetubuhi dan digilir pemimpin ponpes lebih dari sekali
Salah seorang santriwati yang masih berumur belasan tahun ini mengadukan aksi bejat dari kiai yang juga pemimpin pondok pesantren di Jember tempat dia menuntut ilmu.
Dia mengaku bahwa dirinya bersama 2 santriwati lainnya sudah beberapa kali disetubuhi saat wirid bersama. Biasanya pelaku menggilir mereka setiap malamnya.
"Laporan sudah kita terima sejak Selasa lalu. Pelaku berinisial IK sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," terang Kasubag Humas Polres Jember, AKP Edy Sudarto.
Aksi pemimpin ponpes ketahuan saat mau menikah
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan kiai pimpinan pondok pesantren di Jember berinisial IK ini terungkap saat salah seorang santriwati berinisial E akan menikah dengan seorang santri. Santri tersebut tak lain adalah keponakan dari tersangka IK.
Saat mendekati hari pernikahan, santriwati yang disetubuhi oleh sang kiai pun tak sanggup berbohong kepada calon suami yang dicintainya tersebut. Akhirnya dia mengaku kepada calon suaminya jika dirinya sudah tidak perawan lagi. Sang calon suami pun bertanya mengapa bisa demikian.
"Si santriwati (E) ini mengaku jika dirinya sering disetubuhi oleh Pak kiainya sendiri. Nah kasus ini pun gempar. Dari pengakuan E ini kemudian santriwati lainnya yang menjadi korban berani buka mulut dan melaporkan pak kiai ini ke polisi," terang Kasubag Humas Polres Jember, AKP Edy Sudarto.
Namun E sendiri, hingga kini malah belum melaporkan ke polisi. Meski demikian, dari keterangan korban lainnya, polisi sudah bisa menjerat IK dan menjebloskannya ke penjara.
Pelaku ditangkap, polisi duga korban lebih dari 3
Kasubag Humas Polres Jember, AKP Edy Sudarto mengatakan bahwa kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren ini menggegerkan warga Jember. Saat ini petugas, kata Edy masih melakukan pendalaman terkait kasus menggegerkan warga Jember ini. Tidak menutup kemungkinan korbannya lebih dari tiga.
"Kami menduga korbannya lebih dari tiga, karena ada satu korban lagi yang tidak mau lapor karena takut dan malu. Kami yakin masih banyak korban lainnya, kita akan dalami terus kasus ini," ujar Kasubag Humas Polres Jember, AKP Edy Sudarto.