Cerita Laskar Hijau gotong royong selamatkan Gunung Lemongan
Laskar Hijau merupakan organisasi relawan penghijauan yang berjuang untuk mengembalikan lingkungan yang rusak kembali menjadi ekosistem alami melalui gerakan penghijauan dengan konsep hutan setaman. Didirikan di tahun 2005 dengan prinsip swadaya.
A'ak Abdullah al-Kudus, Pria kelahiran Lumajang, 12 Oktober 1974 dan bapak dari 4 anak menjadi salah satu contoh nyata bahwa kegiatan menjaga lingkungan tidak berbenturan dengan usahanya dalam menafkahi keluarga. Pria ini adalah sosok di balik laskar hijau.
"Saya mendirikan laskar hijau bersama warga sekitar dengan semangat gotong royong dan kesukarelaan," tuturnya di Jakarta, Sabtu (04/8/2018).
-
Kapan Tim Kota Bandung dan Kemenko PMK melakukan kunjungan? Akhir Oktober lalu, mereka datang ke Kecamatan Lengkong dan Kiaracondong sebagai tindak lanjut dari evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Barat yang digelar Kemenko PMK.
-
Di mana Tim Kota Bandung dan Kemenko PMK melakukan kunjungan? Akhir Oktober lalu, mereka datang ke Kecamatan Lengkong dan Kiaracondong sebagai tindak lanjut dari evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Barat yang digelar Kemenko PMK.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Apa yang menjadi fokus dari kunjungan Tim Kota Bandung dan Kemenko PMK? Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah mengunjungi kepada berisiko stunting. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia terus berkolaborasi dan mengevaluasi kinerja petugas di lapangan.
-
Mengapa Tim Kota Bandung dan Kemenko PMK melakukan kunjungan? "Kita ingin melihat implementasi nyata yang ada di lapangan. Kami bersama 19 kementerian lembaga. Kami melakukan evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting dengan seluruh OPD, Kabupaten dan Kota se Provinsi Jawa Barat," ujar dia.
-
Apa saja jenis PPKS yang ditemukan di Jakarta? Contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
Dalam penjelasannya tentang aktivitas konservasi alam di acara Curah Pendapat Implementasi Revolusi Mental yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK selama 3 hari. A'ak mendeskripsikan tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh Laskar Hijau, organisasi konservasi alam yang ia dirikan.
A'ak menjelaskan bahwa Laskar Hijau merupakan organisasi relawan penghijauan yang berjuang untuk mengembalikan lingkungan yang rusak kembali menjadi ekosistem alami melalui gerakan penghijauan dengan konsep hutan setaman. Didirikan di tahun 2005 dengan prinsip swadaya.
"Kami mengandalkan bantuan keikhlasan relawan. Kami juga memulung sampah daur ulang untuk menjadi pengganti polybag dan memulung biji-bijan untuk disemai," ungkapnya.
A'ak Abdullah al-Kudus ©2018 Merdeka.com
Ditanya soal nilai utama Revolusi Mental yaitu Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong, A'ak menjawabnya dengan yakin bahwa nilai utama tersebut sudah menyatu dengan aktivitas Gerakan Laskar Hijau. "Kami bergotong royong untuk membuat Indonesia menjadi lebih bersih dan lebih hijau. Gotong royong bagi kami adalah nilai kearifan lokal yang perlu terus tersosialisasi dan terpraktikkan agar tidak tergerus oleh perubahan zaman," ujarnya.
Inisiatif untuk menanam dan membentuk Laskar Hijau tercetus karena kondisi debit air di Ranu Klakah mulai berkurang akibat pembalakan liar (illegal logging) dari tahun 1998 hingga 2002 di hutan lindung sekitar Gunung Lemongan. "Dulu sekali di sekitar gunung Lemongan ada puluhan sumber mata air. Lalu pasca pembalakan di tahun 1998 jadi berkurang," tambah A’ak.
Pengagum Gus Dur ini melanjutkan ceritanya bahwa saat ini konservasi Laskar Hijau masih fokus di Gunung Lemongan "Tapi kita tidak bisa menolak permintaan dari berbagai daerah seperti Banyuwangi, Probolinggo, Malang dan Sumenep untuk menjadi bagian dari laskar untuk daerah mereka," terangnya.
Di akhir wawancara, A'ak mengajak masyarakat agar tiap hari meningkatkan kesadaran untuk selalu berubah lebih baik. "Terutama sebelum memulai aktivitas di pagi hari. Kontrol diri untuk tidak membuang sampah sembarangan," imbuhnya.
Baca juga:
Dampingi Presiden Jokowi, Menko Puan meriahkan pemecahan rekor tari poco-poco
Cerita semangat generasi muda majukan nelayan
Revolusi mental di balik tanaman sorgum
Tularkan hidup sehat, Indonesia jadi tuan rumah ASEAN Car Free Day
Semarakkan bulan kemerdekaan, Menko Puan hadiri acara Harmoni Indonesia 2018 di GBK
Sebarkan demam Asian Games, Menko Puan lepas peserta jalan sehat Kemendikbud