Cerita Santri asal Bogor Antusias Kembali Belajar di Pesantren Gontor
Santri sebanyak 985 orang yang sempat dipulangkan akibat Pandemi Covid-19 akan diberangkatkan dari Sentul International Convention Center (SICC) pada Rabu (26/5) setelah sebelumnya tes antigen.
Ratusan santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur asal Bogor, Jawa Barat akan kembali melakukan belajar tatap muka. Santri sebanyak 985 orang yang sempat dipulangkan akibat Pandemi Covid-19 akan diberangkatkan dari Sentul International Convention Center (SICC) pada Rabu (26/5) setelah sebelumnya tes antigen.
"Santri diberangkatkan secara bergelombang ke Gontor. Mereka diwajibkan membawa surat 'rapid test' antigen dan pengantar tidak diperkenankan turun dari kendaraan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Bidang Pendidikan, Saepudin 'Gus Udin' Muhtar di Cibinong, Bogor, Kamis (27/5).
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengunjungi Pondok Pesantren di Tegal? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Di mana Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berada? Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berdiri di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
-
Dimana Pondok Pesantren Langitan berada? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Di mana Pondok Pesantren Canga'an berlokasi? Pondok Pesantren Canga'an di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Pulau Jawa.
-
Kapan Pondok Pesantren Canga'an didirikan? Berdiri sejak tahun 1711, kini pondok pesantren tersebut sudah berusia lebih dari tiga abad.
Ia menyebutkan bahwa kembalinya para santri ke pondok pesantren tersebut tidak lain karena penularan kasus Covid-19 yang cenderung menurun, sehingga bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Gus Udin berpesan agar para santri benar-benar memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
"Manfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya karena ilmu dan pengalaman yang diajarkan di Pesantren Gontor itu unik, belum tentu didapatkan di pesantren lain," kata pria yang kini sedang menempuh pendidikan program doktoral (S3) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Kemudian, kata dia, para santri harus mengingat pesan yang sering disampaikan oleh salah satu pendiri Pondok Modern Gontor, KH. Imam Zarkasyi, bahwa proses pendidikan di Gontor bukanlah ditujukan untuk mencetak pegawai, melainkan untuk menciptakan para ilmuwan yang dapat bergerak di berbagai bidang.
Di samping itu, ia mengajak kepada para santri jika telah selesai menempuh pendidikan di Gontor untuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan membangun bersama-sama Kabupaten Bogor.
"Jika telah selesai (menempuh pendidikan di Gontor) lanjutkan hingga perguruan tinggi lalu terapkan ilmunya untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bogor," katanya. Seperti dikutip Antara.
Sementara itu, Rizki, salah satu santri mengungkapkan antusiasmenya kembali belajar tatap muka di Pesantren. Ia mengaku sudah rindu suasana di Pondok Pesantren serta bertegur sapa secara langsung dengan teman-temannya serta para guru.
"Senang bisa kembali belajar di pesantren. Sudah kangen sama teman-teman. Kalau belajar di rumah sinyalnya suka susah," ceritanya.
Baca juga:
Wapres Ingin Pesantren Jadi Pengawal 'Wasathiyah' Indonesia
Ribuan Santri Segera Kembali ke Tasikmalaya, Dikarantina Sebelum Masuk Asrama
VIDEO: Pesantren Penyembuh Jiwa
Pelempar Pengasuh Pondok Pesantren Genggong Dibawa ke RS Jiwa
Menag Beberkan Tiga Alasan Prioritaskan Kemandirian Pesantren
46 Santri yang Kembali ke Kalbar Positif Covid-19