Cerita tragis di balik hilangnya kapal pengantin di Selat Madura
Berikut ini cerita tragis di balik hilangnya kapal pengantin di perairan Selat Madura:
Berita kapal kayu "Jabal Nur" hilang di Selat Madura pada Selasa (07/10) siang mengundang keprihatinan publik. Sebab di atas kapal perahu itu ada puluhan penunpang, di antaranya adalah rombongan pengantin pria yang akan menikah di Bali. Di dalam rombongan itu juga banyak anak-anak kecil.
Sampai berita ini ditulis, kapal kayu itu belum bisa ditemukan meski pencarian tim dari Direktorat Polisi Air Polda Jawa Timur sudah diturunkan untuk menyisir lokasi kontak terakhir. Selain itu, Polres Sumenep juga telah berkoordinasi dengan syahbandar terkait hilangnya kapal itu.
"Sejak Selasa pagi, kami sudah koordinasi dengan sejumlah syahbandar, di antaranya Syahbandar Raas, Situbondo, dan Bali, untuk mencari informasi tersebut," ujar Kapolres Sumenep AKBP Marjoko di Sumenep, seperti dikutip dari Antara.
Namun, kata dia, tiga syahbandar tersebut juga belum bisa memberikan kepastian informasi terkait kapal yang dikabarkan hilang tersebut. "Informasi pasti yang kami terima adalah pemberangkatan kapal tersebut dari Pulau Raas pada Senin (6/10) dengan tujuan Bali dengan mengangkut penumpang sekitar 40 orang yang merupakan kerabat pengantin," ucapnya.
Berikut ini cerita tragis di balik hilangnya kapal pengantin di perairan Selat Madura:
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal The London tenggelam? Kapal ini merupakan bagian dari rombongan yang diterjunkan tahun 1660 untuk menjemput Charles II dari Belanda dan kembali menjadikannya Raja Inggris.
Rombongan pengantin berjumlah puluhan orang
Di antara penumpang kapal kayu "Jabal Nur" yang hilang di Selat Madura ada rombongan puluhan pengantin dari pihak mempelai pria dari Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura. Selain itu kapal juga mengangkut penumpang lain, termasuk anak-anak. Namun demikian, jumlah pasti penumpang masih simpang siur.
Jumlah penumpang sampai sekarang juga masih simpang siur. Hal ini disampaikan Camat Raas, Moh Warsono. "Semuanya belum pasti, baik posisi kapal maupun jumlah penumpang kapal. Semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan kapal tersebut," kata Camat Raas, Moh Warsono seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/10).
Kapal yang dikabarkan hilang itu berangkat dari Pulau Raas dengan tujuan Bali pada Senin (6/10) pagi dengan mengangkut penumpang yang merupakan kerabat pengantin. Namun versi Kapolres Sumenep AKBP Marjoko, jumlah penumpang kapal yang dikabarkan hilang dalam perjalanan ke Bali itu, sekitar 40 orang lebih.
Mesin kapal mati sebelum hilang kontak
Kapal "Jabal Nur" yang mengangkut puluhan penumpang, di antaranya rombongan pengantin itu, sebelum hilang kontak dikabarkan sedang mengalami kerusakan mesin. Setelah kontak terakhir itu, para penumpang kapal sudah tidak bisa lagi dihubungi sampai sekarang.
"Infonya masih belum jelas. Kami memang mendapatkan kabar bahwa ada kapal dari Pulau Raas membawa 30 penumpang menuju ke Pondok Mimbo, Situbondo, kemudian mesinnya mati," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Arifin, seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/10).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan informasi mengenai kapal yang dikabarkan hilang sejak Senin (6/10) sekitar pukul 18.00 WIB itu. Zainul memperoleh kabar bahwa kapal tersebut mengalami kecelakaan di sekitar perairan Pulau Menjangan, Pulau Bali.
Mengenai kabar bahwa kapal itu bocor, ia mengemukakan bahwa semuanya belum bisa dipastikan. Kabar lain menyebutkan bahwa kapal yang membawa keluarga untuk 'balas manten' tersebut akan menuju ke Pulau Bali dan mengalami kecelakaan di dekat perairan Pulau Menjangan.
Posisi Pulau Raas sendiri, menurut Zainul, memang lurus dengan sisi barat Pulau Bali, sehingga wajar jika kapal itu melewati perairan Pulau Menjangan yang berada di Kabupaten Jembrana, Bali, tersebut.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan teman-teman SAR dan BPBPD Kabupaten Banyuwangi untuk memastikan kabar tersebut. Kami siap melakukan upaya pencarian korban bersama unsur lainnya jika informasi itu memang benar," katanya.
Polda Jatim kerahkan 2 kapal buat sisir selat Madura
Kapal motor "Jabal Nur" pembawa puluhan orang rombongan pengantin dari Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur hilang di sekitar Perairan Pulau Menjangan, Bali pada Senin (6/10) sekitar pukul 18.00 WIB. Dan hingga hari ini, keberadaan kapal tersebut belum diketahui.
Sayangnya, menurut pihak Dit Pol Air Polda Jawa Timur, informasi insiden hilangnya kapal ini sendiri, terlambat masuk ke pihak polisi, sehingga petugas juga terlambat mengirim bantuan pencarian.
Sementara untuk membantu melakukan pencarian, pihak Dit Pol Air Polda Jawa Timur akan bekerja sama dengan Basarnas, mengirim dua unit kapal BKO Mabes Polri ke lokasi kejadian sore ini (7/10). Dalam pencariannya nanti, Pihak Dit Pol Air dan Basarnas, akan berbagi wilayah pencarian, yaitu dari Sumenep menuju 20 mil, dan setelah 20 mil sampai tujuan ke Pulau Bali.
Kabag Ops Dit Pol Air Polda Jawa Timur, AKBP Sahat Hasibuan menjelaskan, lokasi hilangnya kapal motor pengangkut rombongan pengantin dari Pulau Madura itu sendiri, diperkirakan di sekitar Pulau Gosong, Karang Mas.
Sebab, kata dia, Kapal Motor Jabal Nur itu, berangkat dari Madura menuju Pulau Bali dengan kecepatan 6 sampai 7 mil dan hingga kini belum diketahui keberadaannya pasca hilang.
"Posisi saat terakhir kapal kontak dengan pihak keluarga, juga tidak jelas. Terakhir penumpang kapal menghubungi keluarganya masih berada di tengah laut dan mengaku melihat gunung," terang Sahat, Selasa (7/10).
Padahal, lanjut dia, seseorang bisa saja melihat pulau seperti gunung, saat berada di tengah laut. "Yang kita sayangkan, informasi ini terlambat masuk ke Dit Pol Air, sehingga kita terlambat mengirim bantuan ke sana," katanya menyayangkan.
Mempelai wanita di Bali tunggu kedatangan mempelai pria
Di antara penumpang kapal "Jabal Nur" yang tenggelam itu ada rombongan penganten, Anhamad Yani (23), yang rencananya bakal menikah dengan calon istrinya di Pulau Bali, Saimah (21). Ahmad dan rombongan pengantin berada dalam kapal yang dikabarkan tenggelam itu.
Kabar kapal rombongan Ahmad hilang tentu membuat cemas keluarga di Bali. Sebab tenda biru sudah dipasang di rumah mempelai wanita di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Rencananya, Selasa (07/10) kemarin, Ahmad Yani dan Saimah bakal menikah.
Namun rencana itu batal karena musibah hilangnya kapal yang dinaiki Ahmad di sekitar perairan Pulau Menjangan, Bali. Peristiwa itu juga meninggalkan duka bagi keluarga mempelai wanita yang menunggu kedatangan rombongan si mempelai pria.