Curhat Bripda IDF Kepada Kekasih Sebelum Tewas Tertembak Senior, Kerap Dicekoki Miras dan Diajak Bisnis Senpi Ilegal
Curhatan almarhum Bripda IDF itu diungkapkan pengacaranya bernama Jajang usai meminta keterangan keluarga dan pacar korban.
Bripda IDF mengaku kepada kekasihnya sudah tidak kuat dengan perlakuan seniornya.
Curhat Bripda IDF Kepada Kekasih Sebelum Tewas Tertembak Senior, Kerap Dicekoki Miras dan Diajak Bisnis Senpi Ilegal
Bripda IDF, curhat kepada kekasih sebelum tewas tertembak senjata api rakitan rekannya, Bripda IMS. Korban mengaku sudah tidak kuat dengan perlakuan seniornya. Curhatan almarhum Bripda IDF itu diungkapkan pengacaranya bernama Jajang usai meminta keterangan keluarga dan pacar korban. "Sebelum Almarhum IDF meninggal, Almarhum IDF sering curhat ke pacarnya bahwa sudah enggak kuat lagi, dan ketakutan dengan perilaku seniornya. Oleh sebab itu, almarhum sering berpesan minta doa kalau ada kegiatan pertemuan dengan seniornya," kata Jajang saat dihubungi, Minggu (30/7).
- DPD Terima Aduan Soal Dugaan Rangkap Jabatan Jimly Asshiddiqie
- Pemerintah Sita Barang Impor Ilegal Senilai Rp50 Miliar, Ada Baju Bekas Hingga Mainan Anak
- Kasus Peredaran Senpi Ilegal, Bripka Syarif Mukhsin Masih Berdinas seperti Biasa
- Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu
Bripda IDF Mengaku Kerap Dicekoki Miras
Perlakuan senior terhadap Bripda IDF itu dikatakan Jajang, seperti kerap mencekoki atau memaksa meminum-minum keras. Kelakuan senior itu juga diceritakan Bripda IDF kepada keluarganya.
Menurut keterangan keluarga dan pacar Bripda IDF, kata Jajang, kliennya menolak perintah senior menenggak minum miras tersebut.
"Dari keterangan keluarga dan pacar almarhum Bripda Ignatius, seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum-minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum, padahal almarhum tidak suka dan tidak minum-minuman keras atau beralkohol," kata Jajang.
Jajang menduga, karena kliennya sering menolak, membuat seniornya itu jengkel dan marah. Jajang menduga senior yang dimaksud keluarga dan pacar Bripda IDF adalah tersangka IG.
"Yang kami dapatkan keterangan hanya dari seniornya, kami duga tersangka IG," ujar Jajang.
Diajak Bisnis Senjata Api Ilegal
Selain dicekoki miras, Jajang menambahkan, kliennya juga kerap diajak bekerja sama melakukan bisnis ilegal senjata api. Namun ajakan senior itu juga ditolak Bripda IDF. "Karena adanya peredaran dan transaksi senpi ilegal tersebut, kami duga almarhum Bripda Ignatius tidak mau bekerjasama dengan para tersangka IMS dan IG untuk bisnis gelap senpi tersebut. Karena almarhum adalah anak yang dikenal oleh keluarga adalah anak berprilaku jujur dan baik," kata dia.
Bripda IDF Tewas Tertembak Senpi Ilegal Rekan
Bripda IDF sebelumnya tewas tertembak rekannya Bripda IMS saat berada di Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, pada Minggu (23/7) dini hari. Senjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang dibawa tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas. Akibat insiden tersebut, Bripka IG dan Bripda IMS ditetapkan sebagai tersangka atas kasus menyebabkan Bripda IDF meninggal dunia, serta dipatsuskan.
Hasil Autopsi Bripda IDF
Dari hasil autopsi, diketahui Brioda IDF tewas dengan satu luka tembak yang tembus dari kuping kanan ke kiri. Hal itu mengonfirmasi sebagai video beredar di media sosial terkait perban yang melilit di kepalanya. "Oh itu bukan konsumsi wartawan (hasil autopsi). Yang penting ada luka tembak 1 aja. Kamukan sudah tahu, di video itu kan bener. Di bagian belakang telinga kanan sampai belakang telinga kiri," kata Karumkit RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto saat dikonfirmasi, Kamis (27/7).