Dalang pembunuhan sopir Grab ternyata seorang mahasiswa
Dalang pembunuhan sopir Grab di Sukabumi ternyata seorang mahasiswa. Tersangka berinisial Ya.
Dalang pembunuhan sopir Grab di Sukabumi ternyata seorang mahasiswa. Tersangka berinisial Ya.
"Dalang dari pembunuhan sopir Grab yakni Mulud (63) warga Jatipadang Utara, No 44 Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan adalah Ya (21) warga Mampang Prapatan, Jaksel," Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Sukabumi, Senin (1/1). Dikutip dari Antara.
-
Bagaimana mengemis online dilakukan? Termasuk aktivitas yang dikenal pengemis online di media sosial yang mana mereka tujuannya terdapat unsur murni meminta atau melalui sindiran dengan menggunakan kata kiasan, meskipun tidak secara sharîh (eksplisit).
-
Di mana tempat penipuan online sering terjadi? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online.
-
Di mana tukang parkir tersebut melakukan kegiatan judi online? Viral di media sosial seorang juru parkir yang sedang bekerja di Medan tertangkap kamera CCTV sedang bermain judi online.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Apa yang dilakukan Satgas Judol dalam memberantas judi online? Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online (Judol) resmi dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring.
Informasi yang dihimpun, kasus pembunuhan tersebut bermula Sabtu, (16/12) sekitar pukul 11.00 WIB tersangka Ya sudah merencanakan melakukan perampokan terhadap sopir angkutan umum online yang bekerjasama dengan De dan Pa.
Setelah mencoba menghubungi korban dengan menggunakan aplikasi Grab, ketiga tersangka diantar korban menuju perkebunan teh di Leuwiliang, Bogor.
Namun saat di Leuwiliang, tersangka meminta korban untuk beristirahat sejenak. Melihat Mulud yang tengah tertidur di jok sopir, Ya mendekatinya dan langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau badik milik De.
Dua tersangka yakni De dan Pa yang saat ini masih buron ikut membantu Ya dengan cara membekap mulut korban dan memukulinya hingga tewas. Setelah korbannya meninggal, mobil Datsun Go bernomor polisi B 1217 ZFX kemudinya diambil alih Ya.
Mayat Mulud dibuang di wilayah perkebunan Jalan Raya Cikotok Lampungharja, Kampung Naringgul, Desa Cikakak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jasad korban baru ditemukan oleh warga Senin, (25/12).
"Tersangka Ya terpaksa kami tembak kakinya karena melawan saat akan ditangkap. Saat ini pun kami masih memburu dua tersangka yakni De dan Pa," tambahnya.
Nasriadi mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah menangkap empat tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana sopir taksi online ini yakni, Ya (21) warga Mampang Prapatan, Jaksel yang merupakan otak pelaku.
Kemudian, RR (25) dan UH (44) warga Kampung Pangkalan, Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi yang bertugas sebagai perantara pembelian mobil korban merek Datsun GO.
Dan terakhir IS (32) warga Kampung Warungdatar, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang merupakan penadah mobil Datsun GO hasil kejahatan.
Keempat tersangka diancam pasal berlapis dalam KUHP antara lain Pasal 365 ayat 3, Pasal 339, dan Pasal 340 dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Baca juga:
Pembunuhan berencana sopir Grab di Bogor
Polisi Sukabumi buru 2 pembunuh sopir Grab, ini identitasnya
Saat ejekan melarat berujung pembunuhan sadis gadis di Malang
Polisi tangkap empat pembunuh sopir taksi online yang jasadnya dibuang di perkebunan
Otak pembunuh sales buku diringkus saat hendak akan dinikahkan