Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan
Pemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Versi IQAir situs pemantau kualitas udara, Depok menduduki urutan pertama kualitas udara terburuk pada Kamis (24/8).
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan
Kualitas Udara Depok Buruk
Kualitas udara di banyak daerah di Indonesia tidak baik dampak kemarau panjang. Salah satunya Kota Depok, Jawa Barat.
Dampak polusi, jumlah penderita infeksi saluran nafas akut (ISPA) di Depok meningkat signifikan. Peningkatan terjadi antara 100-200 persen.
Hal itu dapat dilihat dari kunjungan pasien di puskesmas dan rumah sakit mengalami kenaikan mulai Juli lalu.
- Atasi Polusi, 30 Persen PNS Pemkot Depok Mulai WFH
- Wali Kota Depok Perintahkan PNS WFH untuk Kurangi Polusi Udara: Berdiam di Rumah
- Penilaian Kualitas Udara Depok Ada Dua Versi, Wali Kota Minta Ganti Alat Ukur jika Salah
- Dirasa Memberatkan, Begini Curhat Warga Depok Imbas Biaya Puskesmas Naik Lima Kali Lipat
"Kalau di puskesmas rumah sakit rata-rata naik, ada peningkatan di bulan Juli. Sebelumnya ada 5.000, 10.000, kemarin sampai 50.000 penerimaannya. Kan luar biasa."
Kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Sabtu (26/8).
@merdeka.com
Menurut Idris, peningkatan sebenarnya juga terjadi pada lalu di kisaran bulan Juli dan Agustus. Justru bila dibandingkan dengan tahun lalu, dampak polusi tahun ini tidak terlalu parah.
"Dari sisi mobilitas kendaraan, transportasi yang memang harus lebih diwaspadai, masalah ISPA ini."
Kata Wali Kota Depok.
@merdeka.com
Pihaknya sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Misalnya mengimbau masyarakat lebih banyak di rumah jika tak ada kegiatan penting di luar rumah.
"Kalau tidak ada kepentingan yang mendesak, kalau bisa anak-anak di rumah saja dulu."
Kata Wali Kota Depok
@merdeka.com