Danau yang Terbentuk Akibat Siklon Seroja Mengering, Warga Manfaatkan untuk Bertani
Danau baru yang terbentuk akibat siklon seroja di RT 14 RW 06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang awal bulan April lalu, kini sudah mengering dan dijadikan lokasi bertani oleh masyarakat yang ada di sekitar daerah itu.
Danau baru yang terbentuk akibat siklon seroja di RT 14 RW 06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang awal bulan April lalu, kini sudah mengering dan dijadikan lokasi bertani oleh masyarakat yang ada di sekitar daerah itu.
"Sudah mengering sejak tiga pekan terakhir, dan kini kami jadikan sebagai lokasi bercocok tanam palawija," kata Yosefina seorang petani sayur di Sikumana, Rabu (26/5).
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Bagaimana Siklon Tropis Anggrek terbentuk? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
Lahan tersebut kini menjadi begitu subur, setelah mengeringnya air yang sempat memenuhi lahan seluas dua hektare itu.
Menurut dia mungkin karena masih banyak air tanahnya. Bisa jadi juga karena banyak kotoran yang terkumpul di lokasi tersebut sehingga lahan tersebut menjadi subur.
"Sekarang jadi lebih subur, bisa dilihat dari banyaknya sayur dan tanaman lain yang ditanam di lokasi itu segar dan menghijau," tambah dia.
Yosefina mengaku lahan seluas dua hektare itu bukan lahan miliknya. Tetapi milik warga lain. Ia hanya mendapatkan kurang lebih tiga petak untuk mengelolanya.
"Ada sekitar enam kepala keluarga yang mengolah lahan ini, nanti baru hasilnya dibagi dua untuk membayar pajak," tambah dia.
Sementara Hendrik senang lahan yang digunakan bercocok tanam sayur untuk kebutuhan sehari-hari itu akhirnya mengering juga.
"Pada awalnya saya khawatir. Bingung mau cari kerjaan apa kalau air di lokasi itu tidak surut, pasalnya mata pencaharian saya saat ini adalah menanam sayur-sayuran kemudian dijual agar bisa penuhi kebutuhan keluarga," tambah dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan walaupun di lokasi bekas danau baru itu sudah mengering namun air dari lokasi mata air masih terus mengalir, sehingga bisa digunakan untuk menyiram tanaman palawija yang dibudidayakan oleh warga setempat.
(mdk/cob)