Dari 111 Pasien di RS Jiwa Jabar, Hanya Tiga Orang yang Nyoblos Pemilu 2019
Tiga orang yang bisa memilih di Pemilu 2019 adalah pasien yang masuk kategori sudah tahap penyembuhan. Pemilihan tiga orang itu pun ditentukan oleh dokter yang menanganinya.
Pencoblosan Pemilu 2019 yang berlangsung di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar diikuti tiga orang pasien. Ratusan pasien lain tidak mendapat rekomendasi dokter dan terkendala administrasi.
Pemungutan suara itu dilakukan di gedung Rumah Sakit Jiwa, Jalan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Petugas dari TPS 37 di Desa Jambudipa membantu dalam hal teknis.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Kepala Plt Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar, dr. Riza Putra menjelaskan, tiga orang yang bisa memilih di Pemilu 2019 adalah pasien yang masuk kategori sudah tahap penyembuhan. Pemilihan tiga orang itu pun ditentukan oleh dokter yang menanganinya.
Para petugas pun sudah bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan sosialisasi sebelum masa pencoblosan.
"Tipe pasien kita di sini, pertama pasien intensif kondisinya tidak stabil, yang baru datang ada yang diam, ada yang ngamuk-ngamuk. Lalu kategori kedua adalah pasien yang rawat tenang. Nah di sini yang menentukan oleh Dokter penanggungjawab pasien atau DPJP," katanya.
Sementara itu, Kepala Perawatan RSJ Provinsi Jabar Nining Meriam mengatakan, jumlah total pasien di RSJ Jabar ada 111 orang. Ada beberapa faktor yang jadi pertimbangan memilih tiga orang yang boleh menyalurkan hak pilihnya.
Selain mayoritas pasien masih di bawah umur, sisanya masih dalam kategori penanganan intensif. Selain itu, tak sedikit yang terkendala dengan masalah administrasi.
"Jadi, yang bisa menyalurkan hak pilihnya ada tiga orang satu perempuan dan dua orang laki-laki," kata Nining.
Nining mengatakan sebelum dilakukan pencoblosan, ada assement yang dilakukan oleh dokter kepada para pasien. Hasil assement ini yang menentukan siapa yang dinyatakan dapat menggunakan hak pilihnya.
"Ada tesnya ada assement yang dilakukan oleh dokter psikiater, apakah sudah boleh atau tidaknya (memilih)," imbuhnya.
Untuk jumlah pegawai yang turut memilih dalam Pemilu ini, Nining mengatakan ada 11 orang. Mereka terdiri dari delapan orang pegawai dan tiga konselor atau pembimbing para pengguna narkoba.
"Untuk pasien rehabilitasi itu ada lima orang, tiga orang di bawah umur dan dua lainnya tidak memiliki KTP, jadi tidak dapat memilih," ucapnya.
Baca juga:
Sebelum Nyoblos Pemilu 2019, 56 Pasien RSJ Solo Dites Tiga Pertanyaan
Tujuh Pasien Penderita Gangguan Jiwa RSJ Menur Surabaya Ikut Nyoblos Pemilu
Penderita Gangguan Jiwa di Bekasi Mau Nyoblos Obama di Pilpres 2019
Dapat Rekomendasi, 55 Pasien RS Jiwa di Bogor Bisa Mencoblos
Dari 460 Pasien, Cuma 31 Pasien RSJ Lawang Malang Bisa Salurkan Hak Pilih