Demo di rumah SBY dinilai berkaitan dengan Pilgub DKI
Massa demo di kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di bilangan Kuningan, Jakarta, menunjukkan kuatnya tensi politik di Pilgub DKI. Apalagi semenjak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung SBY, masuk sebagai kandidat.
Massa demo di kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di bilangan Kuningan, Jakarta, menunjukkan kuatnya tensi politik di Pilgub DKI. Apalagi semenjak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung SBY, masuk sebagai kandidat.
Pengamat politik Umar Hasibuan menuturkan, turun gunung SBY untuk mendukung Agus membuat banyak serangan kepada ketua umum Partai Demokrat tersebut. Sehingga dia meyakini bahwa demo tersebut kuat kaitannya dengan masalah Pilgub DKI.
"Ini jelas kaitan dengan Pilkada. Pastilah, setelah SBY turun gunung buat kampanye AHY, langsung serangan bertubi-tubi ke SBY," kata Umar saat dikonfirmasi, Senin (6/2).
Menurut pria meraih gelar doktor ilmu politik Universitas Indonesia itu, menyebut bahwa demo digelar pada kediaman pribadi merupakan hal salah. Sebab kini SBY merupakan warga negara biasa setelah turun dari jabatan presiden.
"Itu jelas salah karena demo di rumah pribadi. Masa demo di rumah pribadi, lagian SBY kan sudah warga biasa sekarang," tegasnya.
Sementara itu, Partai Demokrat menyebut para mahasiswa melakukan demo di rumah SBY tengah menggelar pertemuan di bilangan Cibubur, Jakarta Timur. Bahkan acara mahasiswa itu dapat pengarahan dari Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.
Hal itu diungkapkan Juru bicara DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik dalam keterangannya. Menurut dia, bahkan rencana demo di rumah SBY telah beredar di media sosial.
"Mempertanyakan kenapa aparat hukum terlambat datang dan gagal melakukan langkah preventif, mengingat info demo ke kediaman Presiden RI ke enam sudah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Infonya, pelaku demo adalah mahasiswa yang melakukan pertemuan di Cibubur dimana Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Antasari Azhar hadir memberi pengarahan," kata Rachland.
Demokrat, tegas Rachland, meminta siapapun para aktor politik tidak memanfaatkan mahasiswa guna kepentingan politik. Bahkan pihaknya menyebut tidak semua pendemo mengetahui bahwa aksi mereka dilakukan di rumah SBY.
"Mengecam siapapun aktor politik yang menipu dan memanipulasi para mahasiswa demi kepentingan dan tujuan politik jangka pendek. Adalah fakta bahwa sebagian besar mahasiswa yang diajak berdemo tadi tidak mengetahui bahwa rumah yang mereka datangi adalah kediaman Presiden RI ke-6," terangnya.