Demo di Tasikmalaya Ricuh, Mahasiswa Robohkan Gapura DPRD
Aksi yang juga sempat dilakukan di halaman Bale Kota Tasikmalaya tersebut, para mahasiswa merusak gapura DPRD Kota Tasikmalaya. Terjadi kericuhan saat mereka memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
Ribuan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (24/9). Aksi penolakan terhadap pengesahan Undang-undang KPK, Rancangan KUHP, dan RUU Pertanahan tersebut pun berlangsung ricuh.
Aksi yang juga sempat dilakukan di halaman Bale Kota Tasikmalaya tersebut, para mahasiswa merusak gapura DPRD Kota Tasikmalaya. Terjadi kericuhan saat mereka memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Siapa yang tergabung dalam KTH Wanapaksi di Desa Jatimulyo? Para anggota kelompok itu antara lain penderes, petani, peternak kambing, warga yang dulunya pemburu, dan pembudi daya lebah.
-
Kenapa Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Soenarko menjelaskan, tuntutan yang akan disuarakan adalah mendesak agar KPU tidak mengumumkan hasil pemilu yang dianggapnya curang. Soenarko pun berharap, aksinya nanti bisa menjadi pengingat bagi penyelenggara pemilu.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Siapa yang ikut demo di KPU selain Mayjen Purn Sunarko? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Sekretaris DPRD Kota Tasikmalaya, Oslan Haerul Falah mengaku sangat menyayangkan aksi unjuk rasa mahasiswa yang seharusnya menurut dia mengedepankan kesopanan. "Kami sangat menyayangkan aksi tersebut. Gapura sampai roboh dan kaca juga ada yang pecah. Saya meminta mereka bertanggungjawab atas kerusakan tersebut," kata Oslan, Selasa (24/9).
Sementara itu, Koordinator Lapangan mahasiswa yang melakukan aksi, Fikri Zulfikar menyebut bahwa aksi dilakukan oleh gabungan mahasiswa di Tasikmalaya. Dalam aksinya, mahasiswa meminta pemerintah dan para wakil rakyat tidak melakukan pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi yang telah diperjuangkan.
"Kehadiran KPK merupakan buah dari reformasi yang telah dilakukan, namun faktanya hari ini melalui UU KPK yang baru lembaga antirasuah itu justru dilemahkan. Kami meminta pemerintah meninjau kembali UU KPK yang telah disahkan dan menolak pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," kata dia.
Selain itu, lanjut Fikri, aksi yang dilakukan para mahasiswa juga dalam rangka memeringati Hari Tani Nasional. Atas hal tersebut, dengan adanya RUU Pertanahan saat ini petani semakin terpinggirkan. Hal itu dikarenakan para petani bukan diberdayakan, namun justru menurutnya malah diperdaya karena banyaknya lahan pertanian yang tergerus dan menjamunya perumahan.
Dalam aksi itu, mahasiswa juga sekaligus memeringati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September. Ia menyebutkan, dengan adanya RUU Pertanahan saat ini, petani semakin terpinggirkan.
"Mereka (para petani) telah menderita atas pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintah daerah," ucapnya.
Atas kondisi tersebut, menurut Fikri, para mahasiswa menuntut bentuk regulasi terkait kepastian juga penstabilan harga pasar dan menghentikan program sarana prasarana karena dianggap tidak tepat guna.
"Utamakan peningkatan SDM petani ditambah penanganan terhadap tengkulak dan memaksimalkan pasar tradisional. Kami tentu menolak RUU Pertanahan karena banyak kontroversialnya dan merugikan petani," ujar dia.
Di Kota Tasikmalaya, disebut Fikri, juga banyak regulasi yang semakin tidak pro terhadap petani. Hal tersebut tercermin dari alih fungsi lahan pertanian yang semakin meluas untuk dijadikan pemukiman, hotel, hingga areal pertambangan.
"Apalagi dengan adanya rencana pembangunan tol Cigatas. Artinya lahan pertanian semakin terpinggirkan. Dan jika terus dialihfungsikan, kedepan memang akan menjadi kota industri tapi pertanian akan hilang. Kita merasa sangat prihatin, apalagi saat ini kondisi petani sedang sangat sulit," ucapnya.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
Baca juga:
Demo Tolak RKUHP dan Pertahanan di Serang, Massa Jebol Pagar Kantor Gubernur
Anggota DPRD Jabar Klaim Ingin Audiensi Tapi Ditolak Mahasiswa
VIDEO: Demo Tolak RUU KUHP, Mahasiswa dan Polisi Bentrok di Bandung
Mahasiswa Paksa Masuk ke DPRD Sumut, Polisi Pukul Mundur Pakai Gas Air Mata
Rektor UI Imbau Mahasiswa Berdemo di DPR Waspada Provokasi
Bentrokan Polisi dan Mahasiswa Pecah di DPR
Aksi Ricuh Polisi dan Mahasiswa di Gerbang DPR