Demo Tolak UU Ciptaker di Sulsel dan Jambi Berujung Ricuh
Kondisi mulai memanas saat mahasiswa membakar ban bekas dan coba dipadamkan oleh anggota Satpol PP dan Damkar Bulukumba.
Gelombang demonstrasi penolakan Undang Undang Cipta Ketenagakerjaan (Ciptaker) masih terjadi di Sulsel masih terjadi. Demonstrasi tolak UU Ciptaker di Kota Palopo dan Kabupaten Bulukumba berakhir ricuh.
Di Kabupaten Bulukumba, demonstrasi dilakukan ratusan mahasiswa di Jalan Sam Ratulangi, Kecamatan Gantarang berakhir ricuh. Bahkan dilaporkan Kepala Satuan Intel dan Keamanan (Intelkam) Kepolisian Resor Bulukumba, Ajun Komisaris Abdul Rahman terluka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Kepala Polres Bulukumba, Ajun Komisaris Besar Ardyansyah membenarkan terkait informasi Kasat Intelkam, AKP Abdul Rahman terluka saat melakukan pengamanan demonstrasi penolakan UU Ciptaker. Ia menyebut, AKP Abdul Rahman saat ini sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Sudah dibawa ke RSUD Bulukumba. Dia terluka di bagian kepala," ujarnya kepada wartawan, Senin (10/4).
Ardyansyah menjelaskan demonstrasi dilakukan puluhan mahasiswa di depan Mal Mega Zanur berjalan kondusif. Kondisi mulai memanas saat mahasiswa membakar ban bekas dan coba dipadamkan oleh anggota Satpol PP dan Damkar Bulukumba.
"Saat itulah terjadi saling lempar, sehingga ada anggota yang terkena lemparan batu, termasuk Pak Kasat (Intelkam)," ungkapnya
Saat kondisi mulai memanas, tindakan arogan kepolisian terhadap jurnalis yang meliput terjadi. Salah satu wartawan televisi nasional bernama Dirman mendapatkan pemukulan dari anggota polisi.
Tak hanya memukul, anggota polisi yang memukul Dirman memaksa untuk menghapus video bentrok. Padahal, saat kejadian Dirman sudah menyampaikan bahwa dirinya adalah jurnalis.
Terkait pemukulan terhadap wartawan ini, AKBP Ardyansah mengaku menyelidikinya.
"Sementara kami dalami dulu mas," ucapnya singkat.
Demonstrasi pecah juga terjadi di depan Kantor DPRD Kota Palopo. Dikabarkan ada 25 mahasiswa diamankan oleh polisi.
"Semuanya masih jalani pemeriksaan. Kalau tidak ada yang melanggar kita bebaskan," ujar Kapolres Palopo, AKBP Safi'i.
Sementara itu, Aliansi Mahasiswa Provinsi Jambi juga menggelar demo di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jambi. Belasan mahasiswa mengalami luka luka akibat tindakan represif oleh aparat kepolisian.
Mahasiswa di Jambi kembali demo menolak undang undang cipta kerja di depan gedung DPRD Jambi. Berlangsung ricuh, pada Senin (10/4).
Pantauan media di lapangan, menjadi korban bahkan harus dibawa ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan perawatan medis akibat sesak napas karena saling dorong dengan aparat kepolisian. Mahasiswa nekat menerobos masuk kantor DPRD Provinsi Jambi.
"Kita tetap konsisten dengan tuntutan kami serta kita kawal proses demokrasi yang ada,"ujar mahasiswa saat orasi di depan gedung DPRD Provinsi Jambi.
Ratusan mahasiswa demo di gedung DPRD Jambi untuk mengkaji kembali terhadap Undang-Undang Cipta Kerja tersebut. Saat mahasiswa mau menemui wakil rakyat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga.
"Selama tiga jam saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di depan pintu gedung kantor DPRD Provinsi Jambi," kata Mujib Barohman Presiden Mahasiswa UIN STS Jambi, pada Senin (10/4).
"Akan tetapi pihak anggota DPRD Provinsi Jambi satupun tidak ada bisa temui oleh mahasiswa. Kami menggeruduk kantor DPRD Provinsi Jambi," imbuh dia.
Kata Mujib, saat di dalam gedung wakil rakyat tersebut mahasiswa dihajar. "Kami dipukul, ditampar dan kawan kami ada kepalanya yang bocor serta hidung berdarah,"jelasnya.
Menurut dia, untuk korban mahasiswa yang mengalami luka luka mencapai delapan orang yang dirawat di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi.
(mdk/eko)