Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Palembang
Terkait afiliasi jaringan, menurutnya kemungkinan terduga teroris itu masuk jaringan Jamaah Islamiyah (JI) meskipun belum dapat dipastikan keterkaitannya dengan JI di Lampung karena masih dalam pengembangan.
Detasemen khusus 88 menangkap seorang laki-laki terduga teroris berinisial AD (41) di Komplek Perumnas Talang Kelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang pada Senin (30/11) malam.
"Ya betul seorang laki-laki, Polda Sumsel hanya back up saja, sudah dibawa Densus 88 ke Jakarta," kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Hendri seperti dilansir dari Antara, Selasa (1/12).
-
Kapan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dibentuk? Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau disingkat Perti berdiri pada 5 Mei 1928 di Canduang, Agam, Sumatra Barat.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Kapan Masjid Saka Tunggal didirikan? Dilansir dari Kebumenkab.go.id, masjid itu didirikan pada tahun 1722 oleh Bupati Kendurenan, putra Adipati Mangkuprojo, seorang Wrongko Dalem Keraton Kartasuro.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Terkait afiliasi jaringan, menurutnya kemungkinan terduga teroris itu masuk jaringan Jamaah Islamiyah (JI) meskipun belum dapat dipastikan keterkaitannya dengan JI di Lampung karena masih dalam pengembangan.
Penangkapan terduga teroris itu dilakukan dalam dua kali penggeledahan, pertama pada pukul 16.00 WIB dan disusul pada malam hari.
Salah seorang tetangga terduga, Abdurohman mengatakan, penggeledahan pertama disangka hanya masalah telepon genggam karena petugas yang datang tidak terlalu banyak.
"Karena rumahnya (terduga) memang ada counter hp," ujarnya.
Namun pada malam hari penggeledahan dilakukan petugas berseragam dan bersenjata serta warga tidak diizinkan mendekati TKP, ia melihat petugas membawa seseorang dan beberapa bungkusan.
Ia mengaku rumah yang digeledah itu ditempati keluarga yang dikenal baik dan tidak memiliki gelagat mencurigakan, sementara anak dan istri terduga tidak ikut dibawa oleh petugas.
"Dia (terduga) sudah lama tinggal di sini dan setahu kami orangnya ramah," tutup Abdurohman.
Baca juga:
Gerakan Terorisme: Hidup dari 'Makan' Dana Kotak Amal dan Sumbangan
Polisi Sebut Jamaah Islamiyah Anggap Upik Lawanga Penerus Azahari
Polri Sebut Jamaah Islamiyah Gunakan Kotak Amal di Minimarket Untuk Pendanaan
Polisi Sebut Upik Lawanga Bertugas Mengamankan Aset Berharga Jaringan Teroris
Polisi Sebut Gencar Tangkap Terduga Teroris agar Pilkada 2020 Aman dan Kondusif
Kapolri: Jika Ketemu Kelompok MIT Lalu Mereka Melawan, Tembak Mati Saja