Deodoran limbah alumunium Unbraw menang kompetisi Internasional
Ketiga mahasiswa penemu Alcandeon terdiri dari Surya Diki Andrianto, Rachdian Rizqi Abadi, Septia Astuti
Produk inovatif karya tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang berhasil memenangkan sebuah kompetisi Internasional. Produk yang diberi nama Alcandeon atau Alumunium Cans Antiperspirant Deodorant merupakan alat penghilang bau badan (deodoran) yang dibuat dari limbah alumunium.
Alcandeon berhasil meraih penghargaan di ajang 2nd International Art Creativity and Engineering Exhibition (2nd I+ACEH). Acara yang diakui organisasi invention dunia World Invention Intellectual Property Associations (WIPA) itu digelar di Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Banda Aceh, 20-21 Juli 2016.
Ketiga mahasiswa penemu Alcandeon terdiri dari Surya Diki Andrianto, Rachdian Rizqi Abadi, Septia Astuti, di bawah dosen pembimbing Bambang Ismuyanto. Mereka merupakan mahasiswa program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB).
Alcandeon meraih penghargaan di bidang Environment berupa Gold Medal dan Special Award dari Association Innovation Award (AIA) Korea Selatan.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Apa saja wisata di Malang yang cocok untuk wisata edukasi? Jatim Park 1 adalah obyek wisata yang memadukan unsur edukasi dengan pariwisata yang menarik. Jika Anda tertarik dengan wisata edukasi seperti teknologi, fisika, kimia, matematika, dan biologi, maka Jawa Timur Park 1 bisa menjadi pilihan yang cocok untuk dikunjungi.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Siapa yang menjadi sasaran dari seminar Pendidikan Budi Pekerti di Malang? Seminar dengan tema Pendidikan Budi Pekerti Bagi Anak dan Remaja ini dilakukan di dua tempat di Kota Malang."IIDI memilih dua sekolah, yang di SMP 27 sudah dilaksanakan pada 2 Mei lalu pada waktu Hardiknas, sedangkan yang di SMA 2 dilaksanakan hari ini tanggal 14 Mei," terang Ketua IIDI Cabang Malang, Ny. Diyah Himawati Santosa, SE.
-
Apa yang dipelajari di Jurusan Ilmu dan Teknik Kopi? Jurusan ini akan mempelajari kimia rasa kopi, pengolahan, pengujian mutu dan keamanan, desain pabrik dan perlindungan lingkungan, perdagangan kopi dunia, prinsip-prinsip teknik, serta nutrisi dan kesehatan. Para mahasiswa juga akan mempelajari teknik bagaimana mengurangi zat kafein di dalam kopi dengan merendamnya di dalam pelarut.
-
Apa yang dibuat oleh mahasiswa Teknik Mesin Untirta untuk diikutsertakan dalam ajang internasional? Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten mengenalkan mobil hemat energi karya mereka.
Ajang tersebut diikuti 60 peserta baik dari siswa tingkat SMA/ SMK maupun mahasiswa lintas negara. Selain Indonesia, beberapa negara yang ikut ambil bagian yakni Malaysia, Bangladesh, Kamboja dan Korea Selatan.
Surya Diki, Ketua Tim Alcandeon mengungkapkan, karyanya itu terinspirasi dari sulitnya limbah alumunium terdegradasi dari lingkungan. Di lain sisi, alumunium merupakan salah satu unsur penyusun tawas, yang merupakan bahan dasar deodoran.
"Limbah alumunium bisa didapatkan dari kaleng atau bekas alumunium foil pada kemasan obat dan minuman instan," jelas Surya ditemani rekan satu timnya di lobby gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), Selasa (26/7).
Proses pembuatan Alcandeon dengan cara mengekstrak limbah alumunium dengan Kalium Hidrooksida (KOH), kemudian direaksikan dengan Asam Sulfat (H2SO4). Nantinya reaksi ini akan menghasilkan Kalium Aluminium Sulfat atau tawas.
"Kelebihannya produk ini tidak mengandung unsur klorin (CI) yang dapat menyebabkan iritasi kulit," tambah mahasiswa semester 5 itu.
Kata Surya, alumunium juga berfungsi untuk mengecilkan pori-pori kulit, sehingga tidak mengeluarkan keringat (antiperspirant).
Dari hasil uji coba selama dua bulan di Laboratorium Sains Teknik Kimia UB, diperoleh hasil derajat keasaman pada kulit (PH) mencapai 3,9 atau sesuai dengan kondisi kulit manusia. Sementara untuk biaya produksi Alcandeon sekitar Rp 10.000 per biji.