Depan Mahasiswa Baru, Kapolda Metro Cerita Teroris Ingin Mati Bertemu Bidadari
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menjadi pembicara dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (18/8). Di hadapan ratusan mahasiswa baru, Gatot menyampaikan bahayanya intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menjadi pembicara dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (18/8). Di hadapan ratusan mahasiswa baru, Gatot menyampaikan bahayanya intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Menurut Gatot, intoleransi, radikalisme, dan terorisme rentan diterima oleh mereka yang masih mencari jati diri seperti para mahasiswa baru.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
"Intoleransi kalau kita biarkan bisa berkembang menjadi radikalisme, radikal kalau kita biarkan bisa menjadi terorisme," ujar Gatot.
Gatot pun menceritakan pengalaman saat anggota Polri menangkap seorang teroris di Jambi. Menurut Gatot, pelaku tidak terafiliasi dengan kelompok teror tertentu.
"Dia (pelaku) hanya lima bulan belajar agama lewat internet. Tanpa pembimbing, alhasil melakukan aksi teror," kata Gatot.
Setelah lima bulan belajar agama melalui media sosial, pelaku mendatangi sebuah Mapolsek di Jambi dengan membawa senjata tajam. Satu anggota Polri yang tengah berjaga pun terkena sabetan senjata tajam pelaku.
"Setelah ditangkap, dia bilang kenapa saya ditangkap hidup-hidup, kenapa enggak ditembak sekalian. Ketika ditanya, dia bilang dia ingin melihat bidadari (jika ditembak mati)," kata Gatot.
Gatot pun mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk berhati-hati menggunakan media sosial. "Itu pengakuan dari yang bersangkutan. Mari memilah mana yang baik mana yang buruk," kata dia.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)