Diberantas Pemerintah, Judi Online Bukan Hanya Mempertaruhkan Uang Tetapi Masa Depan Bangsa
Berbagai upaya pun telah dilakukan para pemangku jabatan untuk meminimalisir perjudian daring tersebut.
Berbagai upaya pun telah dilakukan para pemangku jabatan untuk meminimalisir perjudian daring tersebut.
- Pakar Siber Yakin Pemerintah Mampu Berantas Judi Online, Asalkan Tidak 'Masuk Angin'
- Polisi Tangkap Pelaku Judi Online, Uang Para Pemain Apa Bisa Dikembalikan?
- Pemerintah Diminta Fokus Berantas Judol, Bukan Sibuk Urusi Korban
- Kasus Judi Online Makin Marak, 142 Orang Ditangkap dan 2.862 Website Diblokir Kurang dari Sebulan
Diberantas Pemerintah, Judi Online Bukan Hanya Mempertaruhkan Uang Tetapi Masa Depan Bangsa
Pemerintah Indonesia tengah gencar berupaya memberantas judi online. Berbagai upaya pun telah dilakukan para pemangku jabatan untuk meminimalisir perjudian daring tersebut.
Bahkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sampai turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini. Kepala negara melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 tahun 2024, membentuk Satuan Tugas atau Satgas Judi Online yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto.
Laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan perputaran uang judi online di Indonesia dalam kurun triwulan pertama 2024 telah mencapai Rp 600 triliun. Jumlah tersebut bahkan melampaui besaran transaksi judi online selama setahun penuh kurun 2023 yang “hanya” senilai Rp 327 triliun.
Menanggapi kondisi Indonesia yang mengalami darurat judi online, seorang aktivis muda bernama Timothy Ivan Triyono mendukung penuh langkah Pemerintah Indonesia untuk memberantas judi online. Menurut Timothy, judi bukan hanya mempertaruhkan uang, akan tetapi juga mempertaruhkan masa depan bangsa dan negara.
“Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar permainan atau aktivitas iseng saja. Tetapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, keluarga, maupun masa depan bangsa dan negara. Selain itu, ada dampak lain yang ditimbulkan akibat praktik judi online yaitu kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan dan kekerasan yang terjadi di masyaralat,” ujar Timothy Ivan.
Lebih lanjut, Timothy juga mendukung penuh Menkominfo Budi Arie Setiadi yang telah ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Ketua Harian Bidang Pencegahan Satgas Pemberantasan Perjudian Daring.
“Dalam memberantas judi online, aspek pencegahan sangat penting sehingga dapat meminimalisir masyarakat Indonesia kembali bermain judi online. Apalagi dengan jabatan beliau sebagai Menkominfo, aspek pencegahan akan sangat relevan untuk dilakukan," kata dia.
"Saya yakin pencegahan dengan meningkatkan edukasi dan literasi yang digagas oleh Pak Budi Arie dapat efektif mencegah masyarakat bermain judi online. Sehingga saya berharap masyarakat Indonesia juga ikut memberikan dukungan penuh kepada Pak Budi Arie dalam menjalankan tugas sebagai Satgas Pemberantasan Perjudian Daring, karena apabila Satgas ini tidak kita dukung sepenuhnya, maka bandar judi yang akan menang,” tegas Timothy.
Sebagai anak muda, Timothy mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung langkah Pemerintah Indonesia dan bersama-sama memberantas judi online sampai ke titik puncaknya.
“Mari bersama kita dukung Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam, Kapolri, Menkominfo, dan seluruh pihak yang terlibat dalam Satgas Pemberantasan Perjudian Daring untuk memberantas judi online sampai ke titik puncaknya. Indonesia harus kompak melawan judi online yang semakin menggerus kualitas hidup berbangsa dan bernegara,” tutup Timothy.