Diduga Gara-Gara Perolehan Suara, Caleg Perindo Dianiaya Rekan Separtai
Setelah itu, PS mengambil sapu dan memukulkan gagangnya ke korban. Namun korban berontak dan menangkisnya hingga gagang sapu tersebut patah. Lalu, korban dipukul lagi di bagian hidungnya sampai berdarah.
Anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Jawa Timur, Rudy Wibowo diduga dianiaya rekan satu partainya di Perindo berinisal PS. Akibatnya, Rudy terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka robek di kepala dan memar di bagian hidung serta lengan.
Selain satu partai, Rudy dan PS juga sama-sama calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI di daerah pemilihan yang sama pula, yaitu Dapil Jawa Timur I (Surabaya-Sidoarjo).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Informasinya, kasus dugaan penganiayaan ini sudah dilaporkan ke polisi. Tapi saat dikonfirmasi wartawan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran belum memberikan tanggapan. Pun begitu dengan Kasubbag Humas Kompol Rety Husain.
Sementara kuasa hukum korban, Vena Naftalia membenarkan jika kliennya sudah melapor ke Polrestabes Surabaya. Sebab dia sendiri yang mendampingi Rudy saat melaporkan kejadian yang dialaminya.
"Sudah melapor, tapi belum memperoleh LP karena belum tuntas lapor, karena waktu itu kondisi korban tak kuat sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit," katanya ditemui saat mendampingi korban dirawat di RS Adi Husada Surabaya, Senin (22/4) malam.
Vena menceritakan, peristiwa dugaan penganiayaan itu bermula saat Rudy diminta PS datang ke rumahnya di Perumahan Dian Istana Surabaya, Jumat (19/4) malam, terkait perolehan perolehan suara keduanya di Pileg 2019. Dia menyebut ada indikasi kalau pemanggilan Rudy ini karena PS tidak terima suaranya kalah banyak.
"Karena suaranya Pak Rudy ini kok banyak, dikira mengambil suara dari PS," terang Vena.
Kemudian, lanjut Vena, ketika berada di rumah PS, Rudy disuruh masuk ke dalam rumah. Tapi rekan Rudy yang waktu itu diminta menemaninya, diminta menunggu di luar rumah.
"Saat itu (di dalam rumah) Pak Rudy disuruh menandatangani surat yang isinya jika surat suara itu sah atau tidak dari hasil mencuri," ucapnya.
Namun korban menolak tanda tangan karena Rudy menilai itu bukan wewenangnya. Emosi PS-pun tersulut dan langsung menganiaya korban dengan bantuan tiga orang. "Kedua tangan Pak Rudy dipegangi dengan bantuan teman-teman PS, dan menghajar Pak Rudy," cerita Vena.
Tak puas hanya di situ, PS mengambil senpi dalam tas warna coklat miliknya dan memukulkan gagang senpi itu ke kepala korban hingga membuat kepala korban robek. "Kerasnya pukulan itu, membuat magazine pistol jatuh ke lantai," katanya.
Setelah itu, PS mengambil sapu dan memukulkan gagangnya ke korban. Namun korban berontak dan menangkisnya hingga gagang sapu tersebut patah. Lalu, korban dipukul lagi di bagian hidungnya sampai berdarah.
"Korban merasa tersudut, korban teriak minta tolong. Kemudian teman korban yang tadinya menunggu di luar telepon Pak Gianto (ketua Bara JP Jatim, Giyanto Wijaya) untuk minta tolong," terang Vena.
Sementara Gianto Wijaya yang juga dikonfirmasi terkait kejadian yang menimpa Rudy, juga membenarkan peristiwanya seperti yang dituturkan Vena. "Saya datang ke lokasi setelah ditelepon dimintai bantuan. Pak Rudy ini kan anggota Bara JP Jatim, jadi ketika dimintai bantuan saya langsung datang," katanya.
Gianto berharap, masalah ini bisa segera diselesaikan secara adil sesuai prosedur hukum. Apalagi kondisi korban yang hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit dan sudah dilakukan visum. "Saya pasrahkan masalah ini ke polisi sebagai penegak hukum untuk menyelesaikannya dengan seadil-adilnya," tandas Gianto.
Baca juga:
Pengeroyok Pengemudi Ojol hingga Tewas di Ciputat Teridentifikasi
Pengemudi Ojek Online Tewas Dibacok Sekelompok Orang di Ciputat
Perbaiki data C1 Pakai Tipe-X, Ketua KPPS di Jeneponto Dianiaya
Diduga Gangguan Jiwa, Anak Aniaya Bapak Hingga Tewas di Kebumen
Ungkit Bantuan Usai Kalah Suara, Anggota DPR dari NasDem Nyaris Diamuk Warga
Cerita Pilu Petugas KPPS di Sulsel, Disiram Tinta, Disundut Rokok dan Dipukul