Diduga ikut Gafatar, Ahmad Yani boyong istri & 3 anak ke Kalimantan
Maryam mendapat pengakuan dari cucu-cucunya yang tak betah tinggal di Kalimantan karena selalu makan jagung.
Laporan orang hilang asal Palembang yang diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kembali bertambah. Ahmad Yani (33) memboyong istri dan ketiga anaknya pergi ke Kalimantan.
Hal itu diketahui saat Maryam (53) membuat laporan ke Polresta Palembang. Dia mengaku anak kandungnya, Ahmad Yani (33) memboyong bersama istri Riski Febrianti (24) dan tiga anaknya, Zaprin (7), Melinda (6) dan Nadia (2) bergabung dengan Gafatar.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
-
Kapan Albert Manumpak Sipahutar meninggal? Ia pun meninggal pada tanggal 5 Januari 1948 dan dimakamkan di Yogyakarta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Ahmad Yani bersama keluarganya berangkat ke Kalimantan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pada 7 September tahun 2015 lalu. Keluarga merasa khawatir lantaran saat mengecek di rumah Ahmad Yani di Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, terdapat sejumlah atribut Gafatar. Di antaranya, buku tentang Gafatar, jaket bertuliskan lambang Gafatar, dan amplop yang tercantum tulisan Gafatar. Kecemasan kembali muncul setelah dua bulan terakhir keluarga tak bisa lagi berkomunikasi dengan Ahmad Yani dan anak istrinya. Terakhir, Maryam mendapat pengakuan dari cucu-cucunya yang tak betah tinggal di Kalimantan karena selalu makan jagung.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, laporan pelapor sudah diterima dan sedang dalam proses penyelidikan. "Sudah kita terima untuk diproses lebih lanjut," ungkap Maruly, Sabtu (16/1).
Menurut dia, pihaknya akan mengumpulkan seluruh laporan orang hilang beberapa hari terakhir yang diduga ikut bergabung Gafatar. Namun, dugaan tersebut belum bisa disimpulkan benar-benar menjadi pengikut organisasi itu. "Kita dalami khususnya yang kuat indikasinya. Tapi semua kemungkinan bisa saja terjadi. Kita berharap semua pihak tetap waspada," pungkasnya.