Diduga Tertular dari Pekerja Bangunan, 40 Anak Panti Asuhan di Depok Reaktif Covid-19
Anak-anak di Panti Asuhan ST Fransiskus Asisi, Depok terpapar Covid-19. Dari informasi yang diterima, ada 40 anak yang diketahui reaktif berdasarkan hasil rapid test antigen. Selain itu, satu pengasuh dipastikan positif berdasarkan hasil swab PCR.
Anak-anak di Panti Asuhan ST Fransiskus Asisi, Depok terpapar Covid-19. Dari informasi yang diterima, ada 40 anak yang diketahui reaktif berdasarkan hasil rapid test antigen. Selain itu, satu pengasuh dipastikan positif berdasarkan hasil swab PCR.
Hal itu sudah diketahui Satgas Covid-19 Kota Depok dan langsung ditindaklanjuti dengan penutupan panti dan dilakukan desinfeksi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Perlu kami sampaikan bahwa kejadian tersebut baru diterima satgas Kota Depok pada hari kemarin. Laporan terkait dengan adanya yang di panti hasil rapid tes antigennya positif. Kami mengambil langkah-langkah dari semalam. Kita lakukan koordinasi dengan pihak yayasan, untuk mengambil langkah tindakan," kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Rabu (20/1).
Pihaknya juga sudah melakukan skrining terhadap penghuni. Misalnya dengan siapa saja mereka kontak erat sehingga bisa dilakukan tes terhadap orang-orang tersebut. Selanjutnya juga dilakukan swab PCR terhadap seluruh penghuni panti namun hasilnya belum diketahui. Sehingga untuk sementara pihaknya mengambil kebijakan untuk lockdown di panti tersebut.
"Kita lakukan tracing, skrining dan juga sudah disampaikan juga terkait dengan kondisi logistiknya, secara logistik mereka sudah siap sebetulnya, tapi dari kami satgas pemerintah kota juga memberikan itu," paparnya.
Pihak puskesmas juga melakukan pemantauan terhadap para penghuni. Sedangkan panti tersebut kini difungsikan sebagai lokasi isolasi mandiri. "Saat ini dilakukan pemantauan oleh puskesmas, karena yayasan tersebut kita fungsikan sebagai tempat isolasi mandiri untuk yang ada di panti tersebut," tambahnya.
Puluhan anak tersebut diduga terpapar dari pekerja bangunan yang sedang melakukan renovasi panti. Dari hasil swab diketahui ada dua pekerja yang positif terpapar.
"Informasi yang didapat sementara kemungkinan terpapar dari pekerja bangunan. Kemungkinan ya, kemungkinan besar," kata Dadang.
Informasi dari pengurus panti memang sedang ada renovasi di sana. Kemudian dilakukan tes terhadap pekerja bangunan tersebut. "Karena informasi dari pengurus bahwa ada renovasi bangunan. Ternyata hasil swab pcr-nya terhadap dua pekerja tersebut dinyatakan positif," pungkasnya.
Baca juga:
Rapid Test Antigen Bagi Calon Penumpang dan Kru Bus
Kasus Covid-19 Belum Turun, Pemerintah Berencana Memperpanjang PPKM Jawa-Bali
Alat Uji Sampel Dikalibrasi Ulang, Tes Covid-19 di Labkesda Tangsel Dihentikan
Beri Manfaat Saat Pandemi, SBSN untuk Infrastruktur Diminta Menkeu Tak Dikorupsi
Per 20 Januari, 793 WNA Positif Covid-19 di Indonesia
Jakarta yang Dibayang-Bayangi Banjir dan Pandemi Covid-19