Dilaporkan mencuri, murid SD ditangkap polisi saat belajar
Saat itu tiga orang personel menjemput MI dengan menggunakan mobil pribadi.
Selain siswa SDN 012 Pangkalan Kerinci inisial SY dan RZ yang ditangkap anggota polisi karena dilaporkan atas pidana pencurian, siswa lainnya juga mengalami hal yang sama, yakni inisial MI.
MI dilaporkan atas tuduhan pencurian, dan ditangkap anggota Polsek Pangkalan Kerinci saat tengah melakukan proses belajar mengajar di SDN 012. Saat itu tiga orang personel menjemputnya dengan menggunakan mobil pribadi.
"Ada bapak itu datang ke saya. Tapi saya tidak tahu mereka polisi. Memang waktu itu ada surat jalan yang diperlihatkan ke saya. Lalu murid kami MI dibawa ke kantor polisi dan masih menggunakan baju seragam sekolah," kata Kepala SDN 012 Erda Spd saat dihubungi, Selasa (24/3).
Menanggapi hal itu, Kapolsek Pangkalan Kerinci Kompol Rajib membenarkannya, sebab pihaknya mendapat laporan pencurian yang diduga dilakukan para siswa tersebut.
"Kita sedang menangani kasus ini. Bocah-bocah tersebut diduga melakukan tindak pidana pencurian," kata Rajib.
Sementara saat ditanya tentang prosedur penangkapan, Rajib enggan berkomentar banyak. "Itu kita sedang proses dan saya belum sampai ke sana dapat infonya. Kita bukan ingin membela anggota, mungkin ini situasional," kata dia.
Saat ditanya prosedur penahanan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan anggotanya, Rajib mengaku hal seperti itu semestinya tidak boleh dilakukan.
"Sebetulnya tidak boleh. Kita dalami lagi," tandasnya.
Sementara itu, Kasubbid Provost Polda Riau, Kompol Zalukhu mengaku sudah menerima laporan dari orangtua para siswa SD yang ditangkap tersebut pada Sabtu (21/3). Zalukhu mengaku geram mendengar keluhan warga yang mendapat perlakuan dari anggota kepolisian tersebut.
"Iya, kami sedang memprosesnya. Keterangannya memang lebih kurang demikian," kata Zalukhu.
Ibu dari salah seorang siswa inisial SY, sudah melaporkan perbuatan yang dialami anaknya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan Bid Propam Polda Riau, sesuai surat laporan SPKT Polda, STPL 112/III/2015/SPKT, Sabtu kemarin.
Dalam laporannya, ada dua orang yang diduga menganiaya anaknya, yakni seorang bernama Sisdawati (orang yang diduga menyakiti siswa) dan Brigadir Roger yang dinilai berlaku semena-mena dan menyalahi Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Kita juga sudah rangkumkan keterangan ibu dari SY. Lebih kurang kronologisnya sama. Tentu kita juga akan tanyakan dari pihak terlapor (Brigadir Roger dan Sisdawati)," pungkas Zalukhu.
Baca juga:
Bawa pulang meja di tempat sampah Mal Lippo Plaza, Basuki masuk bui
Curi kedelai 2 Kg, Mbah Ngatmanu diadili di PN Lumajang
Jenguk anaknya ke sel, Neliati dipersulit anggota polisi
Titin tewas kena peluru nyasar akibat kesalahan prosedur polisi
Anggota Polda NTT Bripka Rico korupsi duit setoran STNK Rp 1,8 M
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Di mana Laskar Pelangi bersekolah? Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa saja yang terlibat dalam sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.