Dinkes Sumsel Sebut Kasus DBD di Palembang Turun Drastis Imbas PSBB
"Walaupun turun pola hidup bersih dan sehat tetap dibiasakan, itu juga mencegah penularan penyakit lain," tukasnya.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Palembang pada Mei 2020 menurun drastis dari bulan-bulan sebelumnya. Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mensinyalir dampak penerapan Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sumsel Muyono mengungkapkan, kasus DBD di Palembang pada Mei 2020 sebanyak 16 orang. Sementara pada Januari berjumlah 89 kasus, Februari 121 kasus, Maret 106 kasus, dan April 35 kasus.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa yang menjadi inovasi baru untuk mengatasi penyakit DBD di Kalimantan Timur? Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah meluncurkan inovasi menarik yang dapat menanggulangi penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin mengatakan, salah satu pendekatan revolusioner yang diambil pemerintah adalah dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia melalui Pilot Project Penanggulangan.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
"Dari kajian kami penurunan akibat PSBB, penderita tidak beraktivitas di luar rumah sehingga tidak menularkan ke orang lain," ungkap Muyono, Jumat (26/6).
Sedangkan secara keseluruhan di Sumsel, kejadian DBD pada bulan yang sama sebanyak 79 kasus. Daerah penyumbang terbanyak berada di Kabupaten Banyuasin berjumlah 20 kasus.
"Biasanya Palembang tertinggi, tetapi kali ini nomor dua setelah Banyuasin. Sisanya menyebar di beberapa daerah lain," ujarnya.
Hingga Mei 2020, total kasus DBD di Sumsel berjumlah 1.831 kasus dan tiga diantaranya meninggal dunia berasal dari anak-anak. Rincian kasus adalah Palembang 367 kasus Banyuasin 199 kasus, Muara Enim 164, Musi Banyuasin 158 dan terendah Kabupaten Empat Lawang 14 kasus.
"Dibanding periode yang sama pada tahun lalu cenderung menurun, tahun 2019 ada sekitar 3 ribu kasus DBD," kata dia.
Muyono memprediksi kasus DBD terus mengalami penurunan seiring datangnya musim kemarau. Namun, masyarakat tetap diimbau mencegah terjangkiti DBD dengan cara mengubur, menutup dan menguras tempat-tempat menampung air.
"Walaupun turun pola hidup bersih dan sehat tetap dibiasakan, itu juga mencegah penularan penyakit lain," tukasnya.
(mdk/ray)