Pemprov Kaltim Atasi DBD dengan Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Melalui serangkaian penelitian ini diharapkan nyamuk Aedes aegypti terinfeksi dengan Wolbachia
Melalui serangkaian penelitian ini diharapkan nyamuk Aedes aegypti terinfeksi dengan Wolbachia
-
Apa dampak program nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta? Teknologi ini efektif mengurangi 77 persen kasus Dengue dan 86 persen rawat inap karena Dengue.
-
Kenapa program nyamuk ber-Wolbachia diterapkan di Yogyakarta? 'Selain cara-cara yang sudah kita kenal seperti pemberantasan nyamuk dengan 3M dan jumantik, penurunan kasus ini tidak lepas dari intervensi program nyamuk ber-Wolbachia yang dilakukan sejak tahun 2016 hingga saat ini,' kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Lana Unwanah dikutip dari Ugm.ac.id pada Rabu (22/11).
-
Bagaimana cara mencegah DBD menurut Pemprov DKI? Lebih lanjut, orang tua juga diharapkan menjaga anak-anak saat beraktivitas di liar ruang. Anak-anak diminta untuk memakai pakaian yang menutupi tubuh, seperti celana dan baju lengan panjang.
-
Bagaimana bakteri Wolbachia menyebar? Para peneliti dan ahli kesehatan dapat menginfeksi nyamuk betina dengan bakteri Wolbachia dan membiarkannya berkembang biak secara alami. Keturunan nyamuk yang terinfeksi akan mempertahankan Wolbachia di dalam tubuhnya, menciptakan generasi nyamuk yang terinfeksi secara alami. Metode lain untuk mengintroduksi Wolbachia ke dalam populasi nyamuk adalah dengan melibatkan penggunaan nyamuk jantan yang terinfeksi Wolbachia untuk memasuki populasi nyamuk betina yang tidak terinfeksi. Melalui perkawinan, Wolbachia akan menyebar luas ke dalam populasi nyamuk.
-
Apa itu bakteri Wolbachia? Wolbachia adalah genus bakteri intraseluler yang menginfeksi terutama spesies artropoda, termasuk sebagian besar serangga, dan juga beberapa nematoda. Ini adalah salah satu mikroba parasit yang paling umum, dan mungkin parasit reproduksi yang paling umum di biosfer.
-
Mengapa Wolbachia efektif melawan demam berdarah? Salah satu cara kerja yang membuat bakteri Wolbachia efektif dalam melawan virus dengue adalah kemampuannya menghambat replikasi virus dalam tubuh nyamuk pembawa utama, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Bakteri ini memasuki sel-sel nyamuk dan mengubah lingkungan di dalamnya. Dalam lingkungan yang dimodifikasi ini, virus dengue tidak dapat melaksanakan reproduksi yang efektif.
Pemprov Kaltim Atasi DBD dengan Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Virus Dengue atau Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan, dengan kasus yang terus mengkhawatirkan di berbagai daerah khususnya Kaltim.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah meluncurkan inovasi menarik yang dapat menanggulangi penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin mengatakan, salah satu pendekatan revolusioner yang diambil pemerintah adalah dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia melalui Pilot Project Penanggulangan.
"Salah satu pengendalian dan vektor yang sesuai dengan base pengetahuan dan teknologi adalah Nyamuk Wolbachia,"ujarnya dalam jumpa pers bertempat di ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Jum'at (26/1/2024).
Ia menyatakan, proyek pilot ini diimplementasikan sebagai langkah awal untuk mengukur efektivitas penyebaran nyamuk Wolbachia dalam menekan kasus demam berdarah yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Kemudian, dr. Jaya menyatakan bahwa Kota Bontang satu-satunya wilayah yang mewakili Kalimantan Timur menjadi Pilot Project Teknologi Wolbachia untuk menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Alasan Bontang terpilih menjadi pilot project mewakili Kalimantan Timur lantaran menjadi salah satu kota dengan jumlah kasus Dengue (DBD) yang cukup tinggi dan adanya kasus kematian di Tahun 2023.
Hal ini juga sesuai Kepmenkes Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Priject Teknologi Wolbachia di 5 kota yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.
Kemudian dikatakannya Studi terkait manfaat dan risiko menginfeksi nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia dalam usaha pencegahan penularan infeksi dengue atau demam berdarah dengue telah banyak dilakukan sejak tahun 2011.
Nyamuk A. aegypti betina merupakan vektor utama infeksi virus dengue ke manusia. Sebuah strategi biologis pengendalian vektor utama ini adalah menginfeksinya dengan bakteri Wolbachia, yang dapat menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Melalui serangkaian penelitian ini diharapkan nyamuk Aedes aegypti terinfeksi dengan Wolbachia, dapat menghambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk.
"Tujuannya agar virus DBD itu tidak berbahaya bagi kita dan keturunan-keturunan nanti nyamuk itu akan punya Wolbacia sehingga nanti tidak ada lagi orang-orang yang terkena DBD," jelasnya.