Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Budi menjelaskan penolakan di wilayah Denpasar terjadi akibat kurangnya sosialisasi
Budi menjelaskan penolakan di wilayah Denpasar terjadi akibat kurangnya sosialisasi
Sebagai informasi, pilot project nyamuk Wolbachia di Indonesia dilaksanakan di lima kota, yakni di Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.
"Kita memikirkan bagaimana mengimplementasi di daerah-daerah yang endemisnya (penyebaran penyakitnya) tinggi. Sudah kita jalani, yang sudah jalan sebenarnya Semarang, Bontang sudah jalan, Kupang, Jakarta Barat sudah percobaan, Bandung sedang persiapan," kata Budi dalam Raker bersama Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/11).
Sementara itu, Budi menjelaskan penolakan di wilayah Denpasar terjadi akibat kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat belum memahami manfaat dari nyamuk Wolbachia. Budi pun menekankan, tidak ada kegaduhan di kelima kota pilot project.
merdeka.com
Adapun, alasan di balik tidak adanya kegaduhan itu karena sebelum teknologi Wolbachia diimplementasikan, telah dilakukan sosialisasi terlebih dulu ke lima kota yang dimaksud, di antaranya Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.
“Kenapa tidak ada kegaduhan? Karena kita ngikutin yang di Yogyakarta. Jadi sebelum implementasi kita lakukan sosialisasi ke masyarakat, kita advokasi juga ke pimpinan tokoh di sana, persiapan telurnya juga di masyarakat. Pada saat kita taruh juga ada ibu asuhnya yang mengawalinya nah itu yang Kemenkes lakukan program bersama teman-teman UGM,” kata Budi memungkasi.
Turut hadir dalam raker ini, Peneliti World Mosquito Program Yogyakarta Profesor Adi Utarini, Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta Emma Rahmi Aryani, jajaran Komisi IX DPR RI, serta CEO World Mosquito Program Scott O’Neil yang bergabung secara daring.
Kemenkes telah melepas nyamuk berbakteri Wolbachia sebagai inovasi untuk menurunkan penyebaran DBD di Indonesia. Keputusan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue.
Teknologi menyebar nyamuk Wolbachia ini diyakini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga nyamuk tersebut tidak menularkan virus dengue ke dalam tubuh manusia.
Riset terkait teknologi nyamuk ber-Wolbachia di Indonesia dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut rencana, program pensiun dini PLTU batu bara bisa melalui pendekatan teknologi, dan kedua dengan skema menurunkan secara bertahap (phase down).
Baca SelengkapnyaRakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.
Baca SelengkapnyaKemenkes menebar jentik nyamuk mengandung bakteri wolbachia di lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sudah mempunyai teknologi yang membuat rawa dijadikan sebagai sawah dan kebun jagung.
Baca SelengkapnyaKemenkes meluruskan informasi yang beredar bahwa pemerintah menebarkan nyamuk mengandung bakteri wolbachia ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes menegaskan, penelitian nyamuk wolbachia dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan World Mosquito Program (WMP).
Baca SelengkapnyaPenggunaan nyamuk wolbachia diklaim lebih efektif dibandingkan dengan penanganan DBD melalui pengasapan.
Baca SelengkapnyaBRI turut mendukung AIPF 2023 dengan menampilkan inovasi dalam menyediakan berbagai layanan/akses keuangan serta pemberdayaan UMKM.
Baca Selengkapnya