Direktur SAS Institute: Mungkin Said Aqil belum tentukan pilihan di Pilpres
"Kiai Said, adalah milik seluruh warga NU. Dan warga NU sendiri tersebar di mana-mana. Jadi mungkin Kiai Said belum menentukan pilihan terkait sikap itu," ujar Imdadun.
Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute Imdadun Rahmat menilai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (NU) Said Aqil Siroj belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019. Menurut dia, Said Aqil tengah mencari sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin negeri ini.
"Kiai Said, adalah milik seluruh warga NU. Dan warga NU sendiri tersebar di mana-mana. Jadi mungkin Kiai Said belum menentukan pilihan terkait sikap itu," ujar Imdadun melalui keterangan tertulis, Kamis (2/8).
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
Imdadun mengatakan memilih pemimpin tak bisa diputuskan dalam waktu yang cepat. Butuh proses perenungan, bahkan salat Istiqoroh.
Pernyataan Imdadun ini menanggapi bungkamnya Said Aqil saat ditanya kemungkinan dirinya menjadi kandidat calon wakil presiden.
"PBNU tidak pilih, karena dia organisasi bukan partai politik" kata Said Aqil.
Dalam peluncuran Said Aqil Siraoj Institute, yang dibanjiri tokoh-tokoh nasional dan pimpinan partai politik Kiai Said bungkam soal sikapnya di pilpres.
Dalam tausiah kebangsaan, Kiai Said memberi catatan kritis terhadap pemerintah, terkait pemerataan.
"Warga NU yang selama ini berjualan bakso, narik becak hidupnya ya begitu-begitu saja. Belum ada perubahan. Kita tidak anti pada konglomerat. Tapi yang lebih penting bukan semata-mata pertumbuhan ekonomi. Tapi juga, pemerataan kesejahteraan" ujar Kiai Said.
Kiai Said juga menyinggung terkait dana yang diberikan pemerintah kepada NU, adalah pinjaman sebesar 1,5 T. Namun karena bunga pinjaman dari pemerintah 9%, dana itu belum bisa dikelola. Karena dirasa masih cukup berat untuk didistribusikan ke masyarakat.
Dalam peluncuran tersebut, terlihat hadir Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
(mdk/rzk)