Dorong Peningkatan Perekonomian, Bupati Trenggalek Serahkan Bantuan Mesin Pembelah Bambu
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan bantuan ini diberikan untuk mendorong peningkatan perekonomian rumah tangga masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek berikan bantuan berupa mesin pembelah atau mesin irat bambu kepada sejumlah pengrajin bambu. Dengan alat irat bambu ini diharapkan dapat mempermudah para pengrajin bambu di Trenggalek dalam memproduksi tanaman secara lebih cepat dan efisien.
Bantuan mesin irat bambu sendiri disalurkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek kepada pengrajin di sejumlah titik produksi pengolahan bambu.
- Pakar Kebijakan Sebut Paket Stimulus Ekonomi Bisa Ringankan Beban Masyarakat Terdampak PPN 12%
- Direktur BRI Dukung Usulan Cak Imin soal Tambahan Bansos Rp100 Triliun: Daya Beli Masyarakat Tumbuh
- Mentan Salurkan Bantuan Benih dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Kampung Wanam
- Tingkatkan Porsi TKDN, BUMN Semen Ganti Suku Cadang Impor dengan Buatan UKM
Meninjau langsung penyaluran bantuan mesin irat di Desa Tegaren dan Duren Kecamatan Tugu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan bantuan ini diberikan untuk mendorong peningkatan perekonomian rumah tangga masyarakat, Selasa (26/11/2024).
"Hari ini kita monev bantuan alat kerja dari Dinas pemberdayaan masyarakat dan desa, jadi kita fokus ke ekonomi rumah tangga khususnya para ibu-ibu, nah salah satu produknya itu anyaman bambu," tutur Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini.
"Kebetulan di Desa Tegaran tadi luar biasa sudah kirim ke Surabaya, ke Sidoarjo ke Mojokerto, Karena untuk mengurangi sampah plastik itu menggunakan besek," sambung Mas Ipin.
"Jadi ini job creation-nya macam-macam mulai dari hulunya orang bisa pembibitan bambu karena nanti bambu kita bakal kepakai banyak, terus ibu-ibunya kita latih terus kita kasih alat biar produknya makin bagus," lanjutnya melengkapi.
Di bidang lain, Bupati Nur Arifin mengatakan Desa Duren Tugu juga memiliki potensi unggulan dari produk turunan tanaman singkong yakni tepung gaplek atau yang dalam bahasa Inggris disebut Mocaf.
"Tadi di sini juga salah satu penghasil tepung mocaf juga di Desa Duren ini. benar hipotesis saya, saya cek kalau dulu sekitar harganya Rp 1.500 sampai Rp 2.000 sekarang dibeli Rp 8.500. Karena memang permintaan tepung ketela ini semakin naik, ya semoga ekonomi masyarakat Trenggalek lebih mantap lagi," pesan Mas Ipin.
Dengan meningkatnya nilai dari produk tepung mocaf ini, Mas Ipin berharap agar masyarakat desa setempat juga dapat menjaring potensi tersebut guna meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Duren.