DPR apresiasi KPK yang kembali tangkap hakim
Fadli juga mengharapkan lembaga penegak hukum dapat memberantas kasus lainnya, seperti La Nyalla Mataliti.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon urun rembuk soal operasi tangkap tangan (OTT) yang kembali dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap seorang hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Bengkulu. Fadli mengatakan, penangkapan tersebut menjadi catatan merah bagi dunia peradilan yang masih diwarnai kasus suap ataupun korupsi.
"Sangat memprihatinkan terkait masalah korupsi, baik di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Terutama di lembaga yudikatif," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/5).
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu pun mengacungkan jempol kepada KPK yang telah meningkatkan upaya penindakan dalam perang terhadap korupsi. Ke depan, Fadli berharap, mafia peradilan dapat segera diberantas.
"Saya kira langkah penindakan sudah bagus. Memang kita masih punya masalah di lembaga peradilan dengan apa yang disebut mafia peradilan," jelas dia.
Fadli juga mengharapkan lembaga penegak hukum dapat memberantas kasus lainnya, seperti La Nyalla Mataliti. Sebab, selama ini masih banyak kasus yang belum diselesaikan secara adil.
"Tetapi tak hanya di pengadilan saja. Banyak kasus tidak fair seperti kasus La Nyalla Mataliti. Dalam praperadilan yang beberapa kali dimenangkan, tetapi jaksa tetap mengeluarkan sprindik," ungkapnya.