DPR harap pengganti Gatot bisa tingkatkan kesejahteraan prajurit
Lebih lanjut, Hasanuddin mengatakan, prajurit TNI mendatang harus dipikirkan betul kesejahteraan. Sehingga mereka bisa bekerja maksimal demi nama bangsa dan negara.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai penggantian Panglima TNI seharusnya bukan lagi dari prajurit Angkatan Darat. Selain itu, Panglima TNI juga jangan ikut-ikutan dalam dunia politik seperti Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
"Panglima TNI manapun ada keberhasilannya. Tapi ada pro dan kontra dan sebagainya. Dalam hati saya keberhasilannya dalam latihan latihan bersama, dia (Gatot) oke. Tapi kalau dalam statment-stament kadang nyerempet-nyerempet urusan politik," ujarnya disebuah diskusi Setara Institute di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Selain itu, dia berharap, tugas kedua dari Panglima TNI harus lebih orientasi pada pekerjaan dan prajurit. Sehingga tidak sibuk sendiri dengan pernyataan yang berbau politik.
"Ketiga meningkatkan displin prajurit. Yang keempat tentu berbicara meningkatkan kesejahteraan. Kalau kita menggenjot agar prajurit rajin berlatih, tapi penuhi dong kesejahteraanya itu yang paling utama," tegasnya.
Lebih lanjut, Hasanuddin mengatakan, prajurit TNI mendatang harus dipikirkan betul kesejahteraan. Sehingga mereka bisa bekerja maksimal demi nama bangsa dan negara.
"Kita tak bisa melatih prajurit sampai payah, tapi dia masih memikirkan anak-anaknya sekolah, sampai mikirin susunya sampai diminum. Ya dilengkapi lah," pungkasnya.