Dua Calon Kakanwil Kemenag Pernah Temui DPW PPP Jatim untuk Minta Bantuan
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur, Musyaffa Noer, mengaku pernah disambangi dua calon Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, Haris Hasanuddin dan Muaffaq. Keduanya meminta dukungan agar lolos seleksi.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur, Musyaffa Noer, mengaku pernah disambangi dua calon Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, Haris Hasanuddin dan Muaffaq. Keduanya meminta dukungan agar lolos seleksi.
Musyaffa lebih dulu menceritakan soal kedatangan Haris pada Desember 2018. Saat itu, Haris yang masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur menyambangi kediamannya.
-
Bagaimana Ronde Sekoteng Jago dijual dulunya? “Dulu kakek saya jualan pakai pikulan keliling Salatiga dari pagi sampai siang hari. Dari sana orang mulai mengenal ronde kami. Lalu pindah tempat ke sini karena kakek sudah tua, biar tidak perlu berkeliling lagi,” kata Airlangga.
-
Apa yang dijual oleh Rohman di Bandung? Sejak tahun 1972, Rohman, pendiri Es Cendol Elizabeth sudah berjualan es cendol keliling menggunakan gerobak.
-
Apa yang dijual di Pasar Puhpelem? Barang yang diperdagangkan juga cukup beragam. Bahkan di sana juga dijumpai pedagang yang menjajakan hasil kerajinan tangan tradisional. Makanan tradisional pun dengan mudah pula bisa ditemukan di Pasar Puhpelem.
-
Apa yang Pakdhe Nurdin jual sekarang? "Alhamdulillah Pakdhe mendapat keuntungan melimpah dengan ini. Pakdhe mampu menjual puluhan porsi nasi goreng tanpa rasa khawatir merugi sebab waktu juga pakdhe gunakan untuk beribadah,"
-
Apa yang dijual warga Baduy saat jalan kaki ke Jakarta? Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Kapan Ronde Sekoteng Jago mulai dijual? Dikutip dari Liputan6.com, warung Ronde Sekoteng Jago di Salatiga sudah berdiri sejak tahun 1964.
Pada Musyaffa, Haris menitipkan pesan untuk disampaikan ke Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP. Yakni agar membantunya lolos seleksi Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
"Minta bantuan untuk bisa sampaikan ke Romi beliau pengen jadi Kakanwil. Saya jawab waktu itu loh kok ke saya, enggak ada hubungannya," kata Musyaffa saat memberikan keterangan sebagai saksi untuk terdakwa Haris dan Muaffaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (3/7).
Menurut Musyaffa, Haris sengaja meminta bantuan kepadanya karena dianggap memiliki hubungan dekat dengan Romi sebagai Ketua Umum partai berlambang Ka'bah itu. Musyaffa kemudian meneruskan pesan Haris kepada Romi.
Pesan itu dia sampaikan saat bertemu Romi di salah satu acara. Namun Romi, katanya, tidak menanggapi apa-apa. Merasa tak ada tanggapan, Musyaffa mengaku enggan meneruskan pembahasan tersebut.
"Pada saat saya sampaikan, Pak Romi diam sehingga saya tidak lanjutkan pembicaraan," ujarnya.
Berikutnya, giliran Muaffaq mendatangi Musyaffa. Muaffaq juga menyampaikan hal tak jauh berbeda. Dia ingin agar diloloskan dalam seleksi Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik.
"Beliau pernah datang ke rumah, saya tanya ada apa? Pertama beliau ngomong mau silaturahim, kedua dia ikut seleksi Kemenag, dia minta dibantu doa," ujarnya sembari mengatakan setelah itu tidak pernah lagi ada komunikasi.
Namun jaksa sempat bertanya perihal komunikasi antara Musyaffa dengan Muaffaq melalui WhatsApp tertanggal 18 Januari 2019.
Dalam percakapan tersebut, Muaffaq mengirim pesan isinya menyampaikan informasi bahwa dia akan dilantik sebagai Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik. Jaksa kemudian menyoroti pesan Muaffaq yang meminta maaf kepada Musyaffa karena baru sempat melaporkan hal tersebut.
"Ada WhatsApp isinya mohon maaf baru bisa laporan. Ini kaitannya apa?" tanya Jaksa Wawan.
"Lupa," jawab Musyaffa.
Ia menampik jika WhatsApp Muaffaq lantaran ada peran Musyaffa dalam proses seleksi Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik.
"Tidak ada," tandasnya.
Diketahui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Haris Hasanudin didakwa menyuap anggota DPR 2014-2019 sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi berupa uang Rp325 juta.
Haris juga disebut dalam surat dakwaan memberi uang dengan total Rp70 juta kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin agar lolos seleksi pencalonan Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim. Sejatinya, Haris tidak lolos persyaratan administrasi.
Lukman, atas perintah Romi sebagai atasan struktural partai, membuat Haris lolos seleksi dan terpilih sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim. Bahkan dalam satu pertemuan, Lukman mengatakan siap pasang badan untuk Haris.
Atas pernyataan tersebut, Haris memberi Rp50 juta kepada Lukman.
Beberapa hari kemudian Haris kembali merogoh kocek Rp20 juta untuk diserahkan kepada Lukman melalui Herry Purwanto sebagai bagian komitmen fee yang telah disiapkan.
Atas perbuatannya, Haris didakwa telah melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi Jo Pasal 64 Ayat 1 KUHP.
Sedangkan, terdakwa Muafaq didakwa menyuap Romi dengan total Rp91,4 juta. Uang itu diberikan kepada Romi karena telah mengintervensi secara langsung dan tidak langsung agar Muafaq terpilih sebagai Kepala Kantor Kemenag Gresik.
Muafaq didakwa telah melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf b atau pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Baca juga:
Khofifah Pastikan Hadir Sidang Suap Jabatan Kemenag Jatim di Pengadilan Tipikor Besok
Kasus Jual Beli Jabatan, KPK Periksa Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Kab Klaten
Detik-detik Romahurmuziy Kabur Saat OTT KPK di Surabaya
Jaksa Pastikan Khofifah Bersaksi di Sidang Jual Beli Jabatan Kemenag 3 Juli
Romahurmuziy Akui Terima Tas Hitam Isi Duit Rp250 Juta dari Kakanwil Kemenag Jatim
Romahurmuziy Akui Rekomendasi Nama Kakanwil Demi Suara PPP di Jatim