Dugaan Perpeloncoan di Unismuh Makassar, 2 Mahasiswa Patah Tulang dan 1 Pendarahan
Kasus dugaan perpeloncoan kembali muncul di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Kali ini diduga dialami mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, yang menyebabkan tiga orang mengalami patah tulang hingga pendarahan.
Kasus dugaan perpeloncoan kembali muncul di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Kali ini diduga dialami mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, yang menyebabkan tiga orang mengalami patah tulang hingga pendarahan.
Dalam informasi yang beredar di grup WhatsApp, menjelaskan diduga mahasiswa baru Fakultas Kedokteran mengalami kekerasan saat ospek di Kecamatan Tamalarea, Makassar. Akibat ospek tersebut tiga mahasiswa mengalami luka patah tulang rahang, patah tulang rusuk dan ada mengalami pendarahan bagian perut.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
"Ada tiga mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unismuh korban kebrutalan seniornya di ospek Unismu. satu patah tulang rahang, satu patah tulang rusuk, satu lagi alami pendarahan di perut dan lagi dioperasi. Yang pendarahan ini ponakan dari Kalimantan," bunyi pesan berantai tersebut.
Dalam unggahan tersebut juga dijelaskan dugaan kronologi aksi perpeloncoan. Unggahan itu menyebutkan mahasiswa baru dikumpulkan seniornya dalam satu ruangan, kemudian lampu dimatikan.
"Kemudian mahasiswa peserta ispek yang 300 orang diinjak-injak oeh seniornya yang semua pakai helm," tulis unggahan tersebut.
Terkait unggahan tersebut, Kepala Unit Reserse Kepolisian Sektor Tamalanrea, Inspektur Satu Jeriady mengaku belum mendapatkan laporan adanya kasus tersebut. Dia menduga kasus itu diselesaikan secara internal kampus.
"Belum ada itu masuk (laporannya). Mungkin masih diselesaikan internal dari pihak kampus. Koordinasi dengan kampusnya," ujarnya singkat.
Terpisah, Wakil Rektor III Unismuh Makassar Muh Tahir mengungkapkan pihak Dekanat Fakultas Kedokteran sedang melakukan investigasi. Meski demikian, pihaknya belum mendapatkan laporan dari Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar terkait hasil investigas.
"Begini, laporan resmi dari Fakultas belum kami terima. Sementara dia lakukan investigasi ke fakultas. Nanti setelah itu, kami belum berani juga karena itu kan kegiatannya di luar kampus," tuturnya.
Tahir mengaku tidak mengetahui secara langsung kasus perpeloncoan dan kekerasan terhadap mahasiswa baru. Ia menegaskan masih menunggu hasil investigasi dilakukan Dekanat Fakultas Kedokteran.
"Kami tidak (melihat) langsung di lapangan, artinya disampaikan ke kita seperti itu adanya. Informasi yang disampaikan ke kami sebagai penanggung jawab mahasiswa," lanjut dia.
"Bagaimana pun juga, karena mereka ini di tingkat fakultas itu ada penanggung jawabnya Dekan, WD III, dan Ketua BEM serta Panitia. Karena mereka punya internalisasi untuk melakukan kegiatan. Jadi kami nanti minta laporannya ke pimpinan," imbuhnya.
Meski demikian, jika kejadian perpeloncoan dan kekerasan benar-benar terjadi maka pihak kampus akan memberikan sanksi tegas. Dia menegaskan di UMM ada aturan, tata tertib dan kode etik mahasiswa.
"Kalau betul terjadi, kita tegas di sini, seperti kemarin yang pengeroyokan. Siapa pun yang melakukan pelanggaran, kita di sini punya aturan, tata tertib kehidupan kampus Islami dan kode etik kemahasiswaan," sebutnya.
"Setelah ada pelanggaran yang dilakukan, apakah pelanggaran tata tertib, atau kode etik, semua diproses penetapan sanski melalui Komisi Disiplin atau lembaga dewan kehormatan etik," pungkasnya.