Dugaan Salah Tangkap ABG di Bontoala Makassar, 4 Polisi Diperiksa Propam Polda Sulsel
Ibrahim mengatakan, pengakuan anggota dugaan penganiayaan itu dilakukan tanpa sengaja. Namun Ibrahim menegaskan bakal mengusut tuntas kasus tersebut.
Personel Propam Polda Sulawesi Selatan memeriksa empat anggota Polsek Bontoala Makassar terkait kasus dugaan salah tangkap anak baru gede berinisial MF (13). Kasus dugaan salah tangkap itu terjadi pada Kamis (20/8) malam.
"Bid Propam tetap melakukan pemeriksaan hingga kini terkait kasus di Polsek Bontoala. Sudah ada 4 orang dan khusus anggota yang terindikasi, sedang dilakukan pendalaman. Karena memang harus komplit data-datanya," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo saat ditemui di Mapolda Sulsel, Senin (31/8).
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Kapan makam tersebut ditemukan? Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022.
-
Apa itu klappertaart khas Manado? Klaappertaart adalah sejenis kue tradisional dari Belanda yang juga dikenal dan populer di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Manado.
Ibrahim mengatakan, pengakuan anggota dugaan penganiayaan itu dilakukan tanpa sengaja. Namun Ibrahim menegaskan bakal mengusut tuntas kasus tersebut.
"Dari informasi dan keterangan para anggota, peristiwa (penganiayaan) itu terjadi karena unsur ketidaksengajaan. Tapi bagaimana pun juga, anggota yang melaksanakan tugas (pembubaran tawuran) saat itu tetap dicek. Apakah prosedural atau tidak," ujar dia.
Sementara itu, tante korban, Rahmi (29) menjelaskan, keponakannya ditangkap polisi di tengah kejadian tawuran. Dia mengatakan, keponakannya sempat menginap dua hari di Mapolsek Bontoala.
Saat itu, lanjut dia, kondisi keponakannya sudah memar dan mata bengkak. Kemudian MF dilepaskan dan didatangi di rumah untuk diperiksa oleh anggota Propam.
Adapun pengakuan MF ke keluarganya, dugaan salah tangkap itu ketika dia sedang duduk-duduk di pinggir lorong. Tiba-tiba ada orang kejar-kejaran dan lakukan penangkapan. Lantas dia dibawa ke Mapolsek Bontoala lantaran berada di lokasi kejadian.
"Kerah baju keponakan saya ditarik, mukanya dua kali ditinju dan kepalanya dipukul. Kakinya juga diinjak pakai motor. Di kantor polisi, dia dipaksa mengaku juga ikut tawuran. Karena baru akan dilepas kalau mengaku, keponakan saya akhirnya mengaku biar bisa lepas," tutur Rahmi.
Sebelumnya, ABG berinisial MF (13) sempat mendekam Mapolsek Bontoala, Makassar yang tertangkap saat polisi melakukan pembubaran kelompok tawuran beberapa waktu lalu. Dia lalu dilepas dalam kondisi babak belur. Wajahnya memar, mata bengkak dan kaki pincang. Diduga MF korban salah tangkap.
Namun Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi, Jumat, (28/8) membantah soal dugaan salah tangkap itu. Dan dia juga membantah soal tindakan personel Polsek Bontoala yang sengaja melindas ABG itu dengan motor agar tidak melarikan diri seperti diungkap korban MF.
"Jadi bukan salah tangkap. Saat polisi tiba, langsung membubarkan massa dan dilakukan penyisiran dan didapati tiga orang anak remaja ini ikut juga melarikan diri, sehingga diduga kuat ikut melakukan perang kelompok. Pemeriksaan di lapangan, tidak ada yang melindas dengan motor," kata Ibrahim.
Tapi, imbuhnya, untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh anggota Polsek Bontoala ini sudah sesuai prosedur atau tidak, tetap dilakukan pemeriksaan.
"Sudah ada anggota diperiksa, 3 orang," tandasnya.
Ditambahkan, pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah anggota sudah melaksanakan tanggung jawab tugas sesuai prosedur atau tidak sehingga anggota yang diperiksa ini bisa saja sebagai saksi.
"Kita akan memposisikan dengan obyektif. Soal hasil pemeriksaannya, kita infokan kembali nanti," kata Kombes Polisi Ibrahim Tompo.
(mdk/gil)