Eksekusi mati ditunda, Mary Jane bisa ajukan PK ketiga
"Maka dari atas nama keadilan maka Mary Jane bisa PK," kata Marcus.
Penundaan eksekusi terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso warga negara Filipina karena adanya fakta baru dalam kasusnya memungkinkan kasus Mary Jane dibuka kembali.
Hal tersebut diungkapkan Guru Besar Hukum Pidana, Fakultas Hukum UGM, Marcus Priyo Gunanto saat memberikan keterangan pers di Humas UGM, Rabu (29/4).
Menurutnya, dengan mendasarkan keputusan Mahkamah Agung bahwa untuk mendapatkan keadilan tidak bisa dibatasi, maka Mary Jane berpeluang untuk mengajukan PK ketiga.
"Betul ada aturan tidak ada PK ketiga, tapi keputusan MA mengatakan untuk mendapatkan keadilan tidak bisa dibatasi, maka dari atas nama keadilan maka Mary Jane bisa PK," katanya pada wartawan, Rabu (29/4).
Sementara itu, terkait dengan fakta baru bahwa ada seseorang yang menyerahkan diri ke kepolisian Filipina dan mengaku terkait dengan kasus Mary Jane, Marcus berpendapat harus dibuktikan terlebih dahulu di pengadilan Filipina, bahwa orang tersebut benar telah memperdaya Mary Jane untuk menyelundupkan heroin ke Indonesia.
"Pada waktu persidangan Mary Jane tidak bisa membuktikan bahwa dia diperdaya, sekarang ada fakta baru, ini harus dibuktikan dulu apakah fakta baru tersebut bisa merubah keputusan hakim," terangnya.
Secara teknis pihak kuasa hukum Mary Jane bisa menggunakan hasil persidangan di Filipina sebagai bukti baru di pengadilan di Indonesia.
"Syaratnya, orang yang mengaku memperdaya Mary Jane harus terbukti bersalah di pengadilan Filipina, dan harus menjalani hukuman. Hasil persidangan di sana, bisa digunakan di sini," ujarnya.
Dia pun berpendapat penundaan eksekusi mati Mary Jane adalah langkah yang tepat. Sebab, jika ada kekeliruan, maka seseorang yang sudah dieksekusi tidak bisa dikembalikan nyawanya.
"Perkara hukuman mati ini harus hati-hati, karena tidak bisa diulangi. Kalau ada kesalahan dalam penjatuhan vonis bagaimana? Karena itu saya menilai penundaan ini adalah langkah yang tepat," tandasnya.
-
Kapan Duta pindah ke Yogyakarta? Cerita Masa Kecil Fakta Menarik: Duta, Berusia 3,5 Tahun, Pindah ke Yogyakarta dan Mampu Berbicara Bahasa Jawa dan Indonesia Secara Bersamaan.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang sering dilakukan Duta dan istrinya saat berada di Jogja? Selama di Jogja, pasangan ini lebih suka mengendarai sepeda motor daripada mobil. Tidak selalu makan di restoran mewah, Duta dan istrinya juga sering makan di warung-warung kaki lima di pinggir jalan.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.