Ekskavator Proyek Lumbung Pangan Nasional Tiba di Merauke, Haji Isam: Tugas Negara
Secara bertahap, pesanan ekskavator untuk pengerjaan proyek lumbung pangan nasional tib di Merauke
Ribuan pesanan ekskavator Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam dari China, secara bertahap tiba di Distrik Ilwayab Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Senin (29/7).
Kedatangan pesanan ekskavator ini untuk pengerjaan proyek lumbung pangan di Merauke.
"Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya. Dalam benak saya, bagaimana gagasan cetak sawah satu juta hektare ini bisa terealisasi dan berhasil dalam tiga tahun tanpa berpikir untung rugi," kata Haji Isam dalam keterangannya kepada wartawan.
Pesanan ekskavator datang menggunakan tongkang Liana LXXIX, puluhan alat berat bermerek Sany berhasil disandarkan di dermaga PT Dwi Karya, Wanam.
Puluhan alat berat ini akan digunakan untuk mendukung progam pemerintah dalam hal Ketahanan Pangan Nasional, percetakan 1 juta hektare sawah di sana.
Didampingi Wakil Mentri Pertahanan Letjen (Purn) Muhammad Herindra, bersama pejabat Utama TNI Polri Wilayah Merauke, Haji Isam memantau proses bongkar puluhan alat berat tersebut.
Bagi Haji Isam, keberhasilan program cetak sawah adalah tanggung jawab besar dari negara. Olehnya itu, proses bongkar alat berat yang menjadi sarana pendukung utama untuk program cetak sawah tersebut dipantaunya secara langsung.
"Saya berharap gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto ini juga bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat Papua," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Haji Isam memborong 2.000 unit ekskavator dari produsen alat berat dari China, Sany Group. Ribuan alat berat tersebut akan digunakan untuk mendukung proyek pertanian dalam negeri.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh pemilik Jhonlin Group itu di Shanghai, China. Penandatangan MoU itu didampingi oleh Timothy Savitri selaku partner dari Jhonlin Group.
Ekskavator Sany SY215C-9 memiliki kapasitas 21,5 ton dan cocok untuk pekerjaan yang lebih berat terutama sektor pertanian.
Harga ekskavator Sany SY215C-9 baru sekitar Rp1,7-2,3 miliar. Sedangkan harga bekas berkisar antara Rp700 juta hingga Rp1 miliar tergantung pada tahun produksi dan kondisi mesin.
Diperkirakan nilai 2.000 ekskavator yang dipesan oleh Jhonlin Group berkisar Rp4 triliun.
- Kisah Habib Keramat Empang dari Bogor, Sosoknya Bikin Bingung Belanda saat Dipenjara
- 13 Contoh Dialog Anekdot Lucu & Menyindir, Sangat Menghibur
- Kasus Korupsi Tol MBZ Japek II, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Acset Indonusa
- 5 Resep Rendang ala MasterChef yang Sederhana, Lembut dan Bumbunya Medok Patut untuk Dicoba
- Golkar Berduka, Ini Profil Politikus Senior Chairuman Harahap
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024