Empat cerita rafting berujung bencana
Tak hanya kecerobohan, faktor alam pun bisa menjadi penyebab kematian.
Kegiatan arung jeram atau rafting dikenal sebagai olahraga yang mampu menguras adrenalin. Meski sekilas olahraga yang mengandalkan tim ini terlihat menyenangkan, namun jika tidak hati-hati, olahraga ini bisa mengakibatkan kematian.
Tak hanya kecerobohan, faktor alam pun bisa menjadi penyebab kematian. Terakhir, kecelakaan arung jeram yang mengakibatkan kematian menimpa sepasang kekasih Riki Kiki Anggian (29) dan Ilham. Keduanya tewas di Kali Brantas, Kota Batu, Malang pada Jumat (28/2) petang.
Berikut empat cerita rafting berujung kematian:
-
Apa itu Kelicuk? Salah satu sajian khas masyarakat Suku Rejang memiliki bentuk yang unik seperti silinder. Pastinya, makanan ini menyehatkan.
-
Apa yang istimewa dari Keripik Kelakai? Salah satu kudapan favorit dan rasanya gurih khas Kapuas ini adalah Keripik Kelakai yang terbuat dari daun muda tanaman Kelakai. Kudapan ini memiliki tekstur yang renyah dan juga cita rasa yang gurih sehingga membuat siapapun yang menyantapnya menjadi ketagihan.
-
Di mana cilok paling dikenal di Indonesia? Cilok adalah makanan khas Indonesia, terutama dikenal di daerah Jawa Barat.
-
Kapan Seblak mulai populer? Seblak mulai populer sekitar tahun 2000an di Bandung.
-
Di mana Kelicuk bisa ditemukan? Di Pulau Sumatra bagian Selatan tepatnya wilayah Bengkulu terdapat kelompok etnis yang mendiami tempat ini, yaitu Suku Rejang.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Mahasiswa UGM tewas tenggelam di Sungai Ello
Fadhlih Akbar (20), mahasiswa Fakultas Peternakan UGM tewas tenggelam di Sungai Ello, Magelang, Jawa Tengah saat mengikuti arung jeram bersama tim Mahasiswa Pecinta Alam UGM (Mapagama). Mahasiswa semester empat itu tenggelam setelah sebelumnya terlempar dari atas perahu.
Ketua Mapagama, Eko Murhartadi S Siregar dalam keterangan tertulis di situs UGM, mengatakan, Fadhlih bersama lima rekannya berencana melakukan arung jeram pada Minggu (22/5/2011) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Korban terlempar sekitar pukul 12.06 WIB.
"Ketika berada di tengah jeram kriting, Fadhlih terlempar," jelas Eko, Senin (23/5/2011).
Saat berusaha menyelamatkan Fadhlih, rekan-rekannya kesulitan menyelamatkan karena posisi korban berada di arus utama, sehingga sulit ditarik ke tepi. Setelah berhasil dievakuasi, rekan korban kemudian melakukan pertolongan pertama, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
"Akhirnya dilakukan evakuasi ke RSUD Magelang. Minggu 22 Mei jam 12.45 WIB Fadhlih dinyatakan meninggal," ujar Sigar.
Mahasiswi pecinta alam ITB tewas di Sungai Cikandang
Pada Februari 2012, seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung, Angelina Yofanka (21) tewas setelah perahu karet arung jeram yang ditumpanginya terbalik di Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jawa Barat, Minggu (5/2/2012). Pada saat ditemukan Rabu (8/2/2012) malam sekitar pukul 18.30 WIB, tubuh korban terhimpit batu sehingga tidak bisa menyelamatkan diri.
Menurut tetangga korban, Suhardi, Yofanka dikenal menyukai kegiatan alam bebas. Jam terbang gadis ini di dunia petualangan pun cukup banyak.
"Terakhir dia naik gunung ke Rinjani," kata Suhardi kepada merdeka.com, Kamis (9/2/2012).
Jenazah gadis kelahiran 11 Juli 1992 ini kemudian dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Mahasiswi Teknik Sipil dan Lingkungan jurusan Teknik Kelautan itu dimakamkan Kamis (9/2/2012) petang.
"Nanti sekitar pukul 15.00 WIB rencananya dimakamkan," ujar Suhardi.
Dua siswa SMA tewas saat berusaha selamatkan teman yang hanyut
Dua siswa SMA Islam Terpadu (IT) Al Hikmah, Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah, hanyut di sungai Elo, Kabupaten Magelang, Jateng Selasa (7/5/2013) siang. Kedua siswa, Ahmad Maulana Indra Saputra (17), warga Suruh RT 16/06, Sukorejo, Boyolali dan Irfan Wahid (17), warga Andong, Boyolali merupakan peserta kegiatan arung jeram dengan operator dari Paradise Bali.
Kedua korban tewas setelah berusaha menolong rekannya yang hanyut usai melakukan aksi arung jeram. Setelah dilakukan pencarian oleh beberapa relawan sekitar dan Tim SAR, jenazah Indra Maulana ditemukan 300 meter dari lokasi dan ditemukan dalam waktu 10 menit.
"Namun, mereka justru terbawa arus. Padahal mereka bisa berenang. Niat mereka ingin menolong dua anak itu," ungkap Giri Sayekto salah seorang guru pendamping kegiatan arung jeram.
Giri menambahkan, program arung jeram ini, merupakan bagian dari kegiatan luar sekolah, yang diselenggarakan enam bulan sekali.
"Tujuannya untuk pendidikan melatih percaya diri anak. Kami berharap kejadian kecelakaan air ini merupakan kejadian terakhir. Selain itu nantinya, ada rambu peringatan tidak boleh bermain air, agar semuanya selamat," tandasnya.
Sepasang kekasih tewas saat rafting di Sungai Brantas
Riki Kiki Anggian (29), menjadi salah satu korban tewas saat rafting bersama kekasihnya Ilham Delli (31), di Kali Brantas, Kota Batu, Malang. Korban ditemukan tewas terseret air sungai yang mengalir deras usai diguyur hujan.
Riki diketahui tewas usai perahu rafting yang dinaiki bersama Lia Apriatin (36) dan Nurul Komar (tewas) dan kekasihnya Ilham terbalik akibat tidak kuat menahan derasnya aliran sungai.
Berikut daftar nama korban selamat yang ada di pos Tim SAR Gabungan Posko Pendem, Kota Batu:
Weni Sandra, saputra Firdaus, M Aulia Adi Nugroho, Egi Samsella, Nurul Syamsiah, Yadi Sukri, Agung Ridwan, Dendi Bawono, Didik Bambang, Ayu Setiawati, Candra Pratama Putra, Moch Putra Yudha, Adi Putri Prasetyo, Rani Efendi.