Fakta Baru, ABG Pembunuh Bocah di Sawah Besar Sedang Hamil
Harry menerangkan, NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual.
Fakta baru datang dari NF, ABG perempuan yang berusia 15 tahun. Pelaku pembunuhan anak perempuan berusia 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat tersebut rupanya tengah berbadan dua.
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial membeberkan hasil pemeriksaan fisik dan psikologis NF selama di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur. Menurut Harry Hikmat, psikolog mampu membuka sisi lain kehidupan NF.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa yang dibakar oleh pelaku? Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
"NF juga menjadi korban kekerasan seksual oleh 3 orang terdekatnya hingga kini hamil 14 minggu," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5).
Harry menerangkan, NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual.
"Kasus kedua juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan," kata Harry
Di sisi lain, Harry menegaskan, pentingnya memenuhi hak NF sebagai anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Saat ini NF telah dirujuk ke Balai Anak “Handayani” di Jakarta. Di Balai milik Kemensos tersebut. NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial sambil menunggu proses peradilan.
Pekerja social dan psikolog Handayani telah melakukan beberapa terapi kepada NF. Saat ini, kondisi NF sudah menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, secara fisik, psikis, sosial dan spiritual.
NF bahkan meminta untuk tetap berada di Balai Anak "Handayani" Jakarta dan ingin mengurus sendiri anaknya setelah lahir.
"Kondisi fisiknya tampak sehat dan sudah mampu menjaga kebersihan diri. Secara sosial, NF mulai terbuka dengan petugas untuk menceritakan permasalahannya dan merasa nyaman berada di balai," ujar Harry.
Sebelumnya, NF mendatangi Kantor Polsek Metro Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (6/3). Kepada polisi, mengaku baru saja bunuh seorang bocah.
Dari hasil penyelidikan, pembunuhan terjadi di rumah NF di Jalan B2 Dalam Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis 5 Maret 2020 sekira pukul 16.00 WIB.
Polisi mengungkap, NF melakukan aksinya karena terinspirasi film horor yang kerap ditonton. Beberapa film horor yang menjadi kesukaannya. Diantaranya Chucky dan film The Slender Man.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber : Liputaan6.com
Baca juga:
Polisi Ciduk Pengeroyok Warga di Sumedang hingga Tewas Dibacok
Kesal Anjing Pemberian Dipukul, Pria di Musi Banyuasin Bunuh Rekan Kerja
Tidak Terima Adik Dituduh Intip Istri Orang Mandi, Guntur Bunuh Tetangga
6 Tahun Buron, Pembunuh di Kebumen Diciduk Polisi saat Mudik Imbas Covid-19
Adik Bunuh Kakak di Sabu Raijua Gara-gara Tak Terima Ditegur
Akhir Hidup Tragis Pasutri di Jember Diduga Berlatar Ekonomi Ditambah Dampak Corona