Fakta Baru Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ: Lettu GDW Sakit Syaraf Otak, Bisa Bertindak di Luar Kesadaran
Lettu GDW pernah mengalami kecelakaan yang diduga menyebabkan sakit syaraf otak
Hal itu diperkuat dengan riwayat kecelakaan yang sempat dialami Lettu GDW.
Fakta Baru Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ: Lettu GDW Sakit Syaraf Otak, Bisa Bertindak di Luar Kesadaran
Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan Lettu GDW pemicu kecelakaan beruntun di Tol MBZ ternyata mengalami sakit syaraf otak setelah menjadi perwira TNI.
Kondisi Lettu GDW itu berdasarkan informasi yang diterima Pomdam Jaya terkait rekam medis dari anggotanya tersebut.
"Kalau informasi dari dokter nanti silakan di crosscheck sama dokter. Itu riwayat penyakitnya itu setelah jadi perwira itu ya," kata Irysad kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/9).
- Mitos Seputar Keperjakaan Laki-Laki, Apakah Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah?
- Praka RM Dkk Beraksi 14 Kali Gerebek Toko Obat di Jabodetabek, Memeras Penjual hingga Ratusan Juta
- Sakit Kepala Sebelah Kanan, ketahui Penyebab dan Cara mengatasinya
- Riwayat Penyakit Lukas Enembe yang Bikin Sidang Kasus Suap Berulangkali Ditunda
Irsyad tidak tahu secara jelas penyakit yang dialami Lettu GDW. Namun, Irsyad mengatakan penyakit tersebut menyebabkan Lettu GDW melakukan tindakan di luar kesadaran.
"Saya enggak tahu nama penyakitnya apa. Yang pasti ada gangguan di saraf otak lah gitu. Sehingga yang bersangkutan boleh dikatakan bisa melakukan tindakan yang di luar dari kesadaran dia," katanya.
Hal itu diperkuat dengan riwayat kecelakaan yang sempat dialami Lettu GDW. Sehingga, dia menduga penyakit syaraf otak yang dialami Lettu GDW bisa dimungkinkan akibat kecelakaan tersebut.
"Tapi yang bersangkutan, ya emang pernah punya riwayat kecelakaan juga. Jadi mungkin itu berkembang syaraf jadi sakit, kayak sekarang,"
kata Irsyad.
merdeka.com
Oleh sebab itu, Irsyad mengatakan proses hukum terhadap Lettu GDW yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol MBZ akan ditindaklanjuti sesuai rekomendasi dokter. Pasalnya, kerja sarafnya GDW diduga tidak normal sehingga bisa bertindak di luar kesadaran.
"Dia masih diobservasi. Kesimpulan dokter sementara dia punya penyakit riwayat penyakit. Jadi itu yg masih diobati. Jadi kalau misalnya nanti keluar keterangan dari RSPAD yang sakit, ya mungkin proses hukumnya ya kita abaikan. Kita sesuaikan dengan rekomendasi dokter," katanya.
"Kalau yang bersangkutan bisa menjalani tugas seperti biasa, ya kita proseslah dengan undang-undang lalu lintas," tambah Irsyad.
Sebelumnya, tujuh mobil terlibat kecelakaan beruntun di Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) Jakarta arah Cikampek pada Sabtu (9/9) pagi. Peristiwa kecelakaan ini diduga dipicu pengemudi Toyota Yaris, Lettu GDW yang secara tiba-tiba melawan arah.
TNI telah bertanggung jawab atas kesehatan seluruh korban akibat kecelakaan tersebut. Dengan memberikan perawatan dan perbaikan kendaraan yang rusak.