Fakta dan pengakuan janggal pembunuhan sadis karyawati di Tangerang
Dua orang yang diduga pelaku ditangkap pada Minggu (15/5) sekitar pukul 04.00 WIB, oleh penyidik Jatanras Polda Metro.
Enno Parihah (18) alias Indah ditemukan tewas di mess pabrik tempat dia bekerja dengan kondisi bersimbah darah dan sebuah gagang cangkul menancap di kemaluannya. Aparat Polda Metro Jaya berhasil meringkus terduga pembunuh gadis asal Kampung Bangkir, Kelurahan Pegandikan, Lebak Wangi, Kabupaten Serang tersebut.
Dua orang yang diduga pelaku ditangkap pada Minggu (15/5) sekitar pukul 04.00 WIB, oleh penyidik Jatanras Polda Metro Jaya yang bergabung bersama tim IT dari Mabes Polri. Keduanya adalah, R alias Dayat dan IP alias Bogel. Dayat ditangkap karena kedapatan memiliki ponsel korban. Sedangkan, Bogel ditangkap karena di rumahnya terdapat bercak darah.
-
Apa dampak perselingkuhan yang paling sering dialami pelaku? Dampak perselingkuhan bagi pelaku yang pertama yaitu dapat menimbulkan perasaan bersalah. Biasanya ini adalah dampak pertama yang dirasakan setelah seseorang diketahui berselingkuh di belakang pasangan.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan Sholat Nisfu Syaban dilakukan? Adapun sholat sunnah Sya‘ban adalah malam kelima belas bulan Sya‘ban.
-
Kapan sedotan tertua ditemukan? Arkeolog menemukan tabung logam dengan panjang 3 kaki atau hampir 1 meter pada 1897 saat melakukan penggalian gundukan kuburan dari kebudayaan Maikop kuno di Kaukasus barat laut
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
Kapolsek Teluk Naga AKP Supriyanto mengatakan, tewasnya korban diketahui sekitar pukul 08.00 WIB, Jumat (13/5) lalu. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diautopsi. Pihaknya sendiri belum memastikan penyebab kematian korban.
Berikut fakta dan pengakuan janggal dari terduga pembunuh Enno Parihah yang dihimpun merdeka.com, Senin (16/5).
Polisi curigai pacar korban
Pacar Enno Parihah (18) karyawati pabrik pengolah plastik di Desa Jatimulya, RT 1/4, Kelurahan Kosambi, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, diduga menjadi pelaku pembunuhan keji tersebut. Seperti diketahui, Enno tewas setelah kemaluannya dimasukan gagang cangkul.
"Jadi sebenarnya diamankan dua orang, tetapi yang dibawa ke lokasi satu yang diduga pacar korban," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, Kota AKBP Sutarmo, Minggu (15/5/2016).
Dari dua orang terduga menjadi pelaku ditangkap pada Minggu (15/5/2016) sekitar pukul 04.00 WIB. Keduanya antara lain, R alias Dayat dan IP alias Bogel.
Dayat ditangkap karena kedapatan memiliki ponsel korban. Sedangkan Bogel ditangkap karena di rumahnya terdapat bercak darah.
Keterangan terduga pelaku berubah-ubah
Penyidik Polresta Tangerang bersama tim Subdit Jatanras Polda Metro Jaya membekuk orang yang diduga pelaku pembunuhan sadis karyawati di Tangerang, Enno Parihah. Namun, hingga saat ini keterangan pelaku masih berubah-ubah.
"Kita sudah mengamankan terduga pelaku. Sudah kita interogasi, tapi keterangannya masih berubah-ubah," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di lokasi pembunuhan, Tangerang, Minggu (15/5).
Khrisna mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus ini karena diduga masih ada pelaku lainnya. Namun, dia enggan membeberkan lebih lanjut terkait identitas terduga pelaku, dan motif pembunuhan tersebut.
"Nanti saja, kita masih sinkronisasi alibi dengan fakta dan alat bukti di TKP," singkatnya.
Enno dikenal tak pernah bawa laki-laki ke mess
Enno Parihah (18) korban pembunuhan yang kemaluannya dimasukan gagang cangkul di mess PT Polyta Global Mandiri, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dikenal tidak pernah membawa laki-laki ke dalam kamarnya. Meski demikian mess khusus karyawati tersebut memang tidak dijaga petugas keamanan, sehingga siapa pun bisa masuk.
"Kalau ngeliat ada cowok sih enggak pernah. Paling kalau ada yang masuk ke sini karyawan pabrik juga. Tapi biasanya cuma renovasi mess. Kalau nongkrong-nongkrong enggak ada," kata Selfi, salah satu karyawati yang juga penghuni mess, Minggu (15/5).
Selfi juga mengaku tidak begitu kenal korban. Hanya beberapa kali ngobrol bersama. Karena itu, dia tidak tahu korban punya masalah dengan siapa.
"Enggak pernah ngobrol kayak gimana-gimana, cuma biasa saja, tapi emang korban sama IP dekat," katanya.
Menurutnya korban sekamar dengan dua temannya. Saat kejadian itu kedua temannya masuk malam, sehingga korban sendirian. Setelah adanya peristiwa pembunuhan tersebut, wanita asal Jawa Timur itu mengaku takut berada di pabrik.
Pengakuan janggal terduga pelaku
Petugas kepolisian akhirnya mendapati keterangan terduga pembunuh Enno Parinah (18) alias Indah, yang kelaminnya dimasukkan cangkul di Kosambi, Kabupaten Tangerang saat berada di dalam mess-nya. Salah satu terduga pelaku diketahui bernama Rahmat Alim pelajar SMP yang masih berusia 15 tahun, warga Gang Musala Mustaddin, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.
Korban dengan terduga baru kenal kurang lebih satu bulan. Kemudian pada malam kejadian, Kamis (12/5) sekitar pukul 23.30 WIB, Rahmat dan korban janjian untuk bertemu di kamar korban yakni di mess PT Polita Global Mandiri.
Setelah bertemu, keduanya pun bercumbu. Namun, saat Rahmat ingin menyetubuhi korban, ajakan tersebut ditolak oleh korban. Mendengar itu, Rahmat kesal, kemudian dia keluar dari kamar korban.
Nah, saat keluar kamar, Rahmat berdalih bertemu dengan dua orang pria, yang berinisial RA dan IH.
Rahmat mengaku ditanya. "Ngapain lo di sini, lu pacarnya Indah emang," ujar Rahmat menirukan omongan salah seorang dari RA dan IH. Indah, kata Rahmat, adalah nama lain korban.
Kemudian Rahmat menjawabnya. "Bukan bang, saya bukan pacarnya," ucap Rahmat.
Menurut Rahmat, tiba-tiba saat itu Rahmat diajak kedua orang tersebut ke dalam kamar korban. "Mungkin mau mastiin," kilah Rahmat.
Selanjutnya, begitu masuk, pria yang berinisial IH langsung mendekap wajah korban dengan menggunakan bantal dan menyuruh Rahmat mencari pisau di dapur.
Karena di dapur tidak ada pisau, selanjutnya Rahmat keluar kamar dengan maksud mencari benda lain selain pisau. Dia melihat cangkul yang berada tidak jauh dari kamar korban.
Kemudian Rahmat mengambil cangkul tersebut dan kembali lagi ke kamar korban. Saat itu, kata Rahmat, sampai di dalam kamar dengan membawa cangkul, dia melihat orang yang berinisial IH masih mendekap wajah korban dengan menggunakan bantal. Sedangkan orang yang berinisial RA memegangi kaki korban.
Selanjutnya IH menyuruh Rahmat untuk memukulkan cangkul tersebut kepada korban, dan dirinya menuruti perintah IH memukulkan cangkul tersebut ke korban dan mengenai bagian wajah korban.
Rahmat sempat keluar kamar karena mengaku jijik melihat kondisi korban berlumuran darah. Namun Rahmat kembali masuk untuk memastikan korban sudah meninggal atau belum.
Melihat korban masih bernapas. Rahmat yang masih kesal dengan perlakuan korban yang menolak diajak berhubungan badan, langsung menggigit payudara korban sebelah kiri hingga membekas.
Setelah korban tidak berdaya, kemudian RA menyuruh Rahmat untuk memegangi kaki korban sebelah kanan dan membukanya. Setelah posisi korban mengangkang, selanjutnya RA menancapkan gagang cangkul tersebut ke kemaluan korban hingga korban meninggal dunia. Kemudian, Rahmat mengambil ponsel milik korban.
(mdk/hhw)