Gafur diringkus BKSDA Kaltim usai jual satwa langka di Facebook
Penangkapan Gafur merupakan pengembangan dari ditangkapnya Fr (16), seorang pelajar di Samarinda, Kalimantan Timur.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, membongkar praktik jual beli satwa khas Kalimantan, yang dijual melalui jejaring sosial facebook. Gafur (25), warga Barabai, Kalimantan Selatan, diringkus polisi bersama dengan petugas BKSDA Kaltim. Dia kini mendekam di sel tahanan kepolisian.
Penangkapan Gafur yang dilakukan Minggu (3/4) itu, merupakan pengembangan kasus sebelumnya, dimana BKSDA Kaltim telah menangkap Fr (16), seorang pelajar di Samarinda, Kalimantan Timur. Fr melakukan bisnis jual beli satwa, setelah sebelumnya diendus tim BKSDA melalui jejaring sosial.
"Fr telah divonis pengadilan pada 2015 lalu, dan diputuskan dikembalikan dalam pengawasan orangtua karena masih di bawah umur. Dalam pengembangan kasus bersama kepolisian, kita telusuri percakapan pesan singkat telepon selular milik Fr, mengarah ke Gafur," kata Kepala BKSDA Kaltim, Sunandar, dalam keterangan dia kepada wartawan di kantornya, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Selasa (5/4).
Dalam 1,5 bulan terakhir pascapenangkapan Fr, aktivitas perdagangan melalui facebook sempat vakum. Namun akhirnya muncul kembali sehingga membuat petugas harus bergerak cepat.
Tim gabungan BKSDA dan kepolisian, mengarah ke Barabai, di Kalimantan Selatan. Belakangan diketahui, Gafur adalah pemasok satwa langka khas Kalimantan itu, untuk dikirim kepada Fr, seorang pelajar di Samarinda, yang lantas memperjualbelikannya di jejaring sosial facebook.
"Dikirim oleh Gafur, menggunakan angkutan bus antar provinsi Kalimantan Selatan ke Kalimantan Timur, tujuan ke Fr," ujar Sunandar.
Sementara koordinator penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Polisi Kehutanan BKSDA Kaltim, Suryadi menambahkan, memperkuat penyelidikan dan penyidikan, timnya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti.
"Jadi mereka ini, Gafur dan Fr, melakukan pembayaran dengan menggunakan transfer antar bank. Setelah dia (Gafur) kita amankan, kurang dari 1x24 jam, kita tahan di sel sementara Polresta Samarinda," ujar Suryadi.
"Hewan-hewan itu didapat oleh dia (Gafur) di seputaran daerahnya di Barabai dan dibawa ke Samarinda untuk dijual. Transfer uang dari Fr, baru barang itu (satwa dilindungi) dikirim dari Kalsel," terang Suryadi.
Peminat satwa Kalimantan itu, menurut Suryadi, cukup banyak baik dari Kalimantan sendiri, di pulau Jawa hingga pulau Sumatera. "Dipelihara sejak kecil, kan jadi jinak ya dan akhirnya dijual," ungkapnya.
Ragam satwa liar dilindungi khas Kalimantan yang berhasil disita petugas antara lain kucing hutan, Owa-owa, burung elang serta kera merah. Dalam penangkapan Gafur, petugas juga melipatkan aparat Polda Kalsel dan BKSDA Kalsel. Kesemua satwa itu kini dititipkan di lembaga konservasi satwa, di Samarinda.
"Tersangka dijerat pasal 21 Undang-undang nomor 05 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya," pungkas Suryadi.
Baca juga:
Polisi buru pembantai penyu hijau di Berau Kaltim
Sisa tubuh penyu hijau diduga dibantai ditemukan di Berau
Ini fakta memilukan di balik bisnis anak ayam warna warni
Agus serahkan Crodi, buaya yang sudah dibesarkan selama 1,5 tahun
Harimau melahirkan di perkebunan sawit, warga Bengkulu ketakutan
Habitat elang Jawa di Gunung Merapi belum sepenuhnya aman
Warga Tabanan Bali geger anak babi lahir punya 2 moncong & 3 mata
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Hewan langka apa saja yang hidup di hutan lereng Gunung Slamet? Kawasan hutan di lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak satwa, termasuk di antaranya satwa langka. Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
-
Hewan apa saja yang dipastikan ketersediaannya di Kabupaten Sleman menjelang Iduladha? Di Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten setempat memastikan ketersediaan hewan ternak mencapai 8.750 ekor.
-
Kapan hewan-hewan purba tersebut hidup di Sumba? Menurut makalah tersebut, beberapa dari spesies ini diperkirakan telah menghuni Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.
-
Di mana lukisan tangan dan gambar binatang tertua di Indonesia ditemukan? Lukisan yang diperkirakan berusia antara 35.000 hingga 40.000 tahun di Gua Leang Pettakere di Maros Sulawesi Selatan berupa lukisan tangan dan gambar- binatang, termasuk babirusa dan ular.