Gagal Masuk TNI, Joni Pemanjat Tiang Bendera Diundang Danrem Wirasaki Kupang
Joni membawa tas serta di tangannya terdapat dua buah pensil serta satu alat peruncing dan penghapus.
Yohanes Ande Kalla atau yang dikenal dengan sebutan Joni Pemanjat Tiang Bendera atau Si Bocah Merah Putih diundang oleh Danrem 161/Wirasaki Kupang untuk bertemu di Makorem.
"Saya diundang oleh bapak Danrem untuk bertemu dengan beliau," kata Joni di Makorem 161/Wirasakti Kupang, Rabu (7/8).
- Joni Pemanjat Tiang Bendera Usai Lulus Seleksi TNI, Langsung Bikin Story WA Bilang Begini
- Penjelasan TNI Alasan Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi Masuk TNI AD
- Mengenang Kembali Keberanian Joni Kala Panjat Tiang Bendera Saat Upacara HUT RI di NTT, Sempat Daftar TNI tapi Gagal
- Kurang Tinggi, Joni Kala 'Bocah Panjat Tiang Bendera saat HUT ke-73 RI' Gagal Masuk TNI AD
Saat tiba Joni mengenakan baju kemeja putih dan celana berbahan kain berwarna hitam. Dia juga membawa tas serta di tangannya terdapat dua buah pensil serta satu alat peruncing dan penghapus.
Dia mengaku baru tiba di Kupang pada Selasa (6/8) kemarin, setelah sebelumnya pada siang hari bertemu dengan Komandan Kodim Belu, di Kota Atambua.
Joni mengaku tak mengetahui alasannya dipanggil ke Makorem, setelah dirinya dinyatakan belum lolos seleksi masuk TNI AD.
"Senang dipanggil kembali ke sini, tetapi belum tahu apakah untuk ikut tes lagi atau tidak," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dijanjikan Masuk TNI
Joni merupakan seorang remaja yang saat masih berada di bangku sekolah SD pada tahun 2018 lalu viral karena aksinya memanjat tiang bendera Merah Putih saat upacara HUT RI di Kabupaten Belu untuk menyelamatkan bendera merah putih yang talinya terlilit saat upacara bendera.
Usai viralnya dirinya, ia kemudian diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Jokowi.
Ketika ditanya seputar cita-citanya oleh orang nomor satu di Indonesia itu, Joni mengaku ingin menjadi tentara.
Jokowi langsung menyampaikan kepada Joni agar langsung bertemu dengan Panglima TNI dan dijanjikan akan langsung diterima masuk TNI.
Gagal Masuk TNI
Namun setelah mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun 2024, usai mendengar kelulusan SMA, dia dinyatakan tidak lulus saat seleksi awal yang dilakukan oleh Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang.
Alasannya karena tinggi badannya tidak ideal atau sesuai dengan syarat masuk TNI sehingga dirinya disuruh untuk kembali lagi tahun 2025 untuk mengikuti tes yang sama.
"Iya kecewa, kemarin saat seleksi awal langsung dinyatakan gagal, karena tinggi badan tidak sesuai. Tinggi badan saya ukur 155,8 meter sementara sesuai syarat 163 meter. Tetapi saya akan siapkan diri lagi untuk tahun depan," ujar dia.