Gangguan Pencernaan, Gajah Betina Ditemukan Mati di Bengkalis
Setelah pemeriksaan patologi anatomi diketahui hewan berbadan tambun itu mati akibat gangguan pencernaan. Yakni gastroenteritis kronis yaitu makanan tidak dapat dicerna. Sehingga gajah kehilangan berat badan.
Bangkai gajah ditemukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) di areal hutan tanaman industri PT Arara Abadi Provinsi Riau. Satwa dilindungi bernama latin Elephas maximus sumatrensis ini ditemukan tepat di Distrik II KM 54, Desa Koto Pait Kecamatan Mandau, Bengkalis.
"Diperkirakan gajah ini berusia 40 tahun berjenis kelamin betina. Setelah mendapat informasi kematian gajah, kita langsung melakukan nekropsi atau bedah bangkai untuk mengetahui penyebab matinya gajah itu," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Minggu (9/2).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan bejana gading ditemukan? IAA mengatakan bejana ini ditemukan pada 2020 saat dilakukan penggalian saluran untuk memasang pipa.
-
Kenapa Waduk Gajah Mungkur dibangun? Waduk ini dibangun pada tahun 1978 dengan maksud untuk menyediakan sumber daya air bagi irigasi, perikanan, dan energi listrik.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
Haryono menyebut nekropsi dilakukan pada Sabtu (8/2) kemarin oleh dua dokter hewan BBKSDA Riau, yaitu drh. Rini Deswita dan drh Danang dibantu tim medis.
"Hasil nekropsi menunjukan bahwa kematian gajah itu diperkirakan lima hari sebelum ditemukan. Tidak ditemukan adanya kekerasan fisik maupun keracunan sebagai penyebab kematian gajah itu," ujar dia.
Sementara, setelah pemeriksaan patologi anatomi diketahui hewan berbadan tambun itu mati akibat gangguan pencernaan. Yakni gastroenteritis kronis yaitu makanan tidak dapat dicerna. Sehingga gajah kehilangan berat badan.
Satwa dilindungi ini ditemukan oleh PT Arara Abadi yang kemudian melaporkan ke BBKSDA Riau pada Jumat (7/2) lalu. Merespon laporan ini, BBKSDA Riau lantas menerjunkan tim guna melakukan pengecekan. Dan selanjutnya melakukan tindakan nekropsi.
"Bangkai sudah kita kuburkan di sekitar lokasi. Kita dibantu dengan alat berat milik PT Arara Abadi," tandasnya.
Baca juga:
Gajah Rusak Rumah Warga di Pidie, Karung Padi Diambil
Gajah Betina Ditemukan Mati di Kebun Sawit Aceh Timur
Gajah Betina Ditemukan Mati Keracunan di Aceh
Ratusan Ekor Gajah Mati Setiap Tahun di Sri Lanka
Penyelamatan Bayi Gajah Terluka di Riau
BBKSDA Riau Temukan Perburuan Gajah di Areal Konsesi Sinarmas Group
Mengenaskan, Gajah Sumatera Ditemukan Mati Tanpa Kepala di Riau