Gara-Gara Taruhan Bola Rp200 Ribu, Pelajar Asal Parung Dikeroyok hingga Tewas
Lima pelaku tersebut yakni MF (16), GP (16), AM (18), IS (20) dan S (15). Mereka melakukan pengeroyokan kepada TN usai menonton pertandingan futsal antar SMP. Saat itu, korban mengalami luka sayatan senjata tajam pada bagian paha dan lengan hingga akhirnya meninggal dunia.
Polsek Parung Resor Bogor menangkap lima pemuda yang melakukan pengeroyokan hingga menewaskan TN (15) di Desa Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor pada 6 Februari 2023.
Lima pelaku tersebut yakni MF (16), GP (16), AM (18), IS (20) dan S (15). Mereka melakukan pengeroyokan kepada TN usai menonton pertandingan futsal antar SMP. Saat itu, korban mengalami luka sayatan senjata tajam pada bagian paha dan lengan hingga akhirnya meninggal dunia.
-
Bagaimana judi menjadi candu? Judi menjadi candu ketika seseorang lepas kendali atau mengalami kompulsif.
-
Siapa yang berhasil mengungkap jaringan perjudian di Medan, Sumatera Utara? Di sana, ia menunjukkan keberaniannya dan berhasil mengungkap jaringan perjudian di sana.
-
Kenapa Jenderal Hoegeng berani mengungkap jaringan perjudian di Medan? Menurut Hoegeng, pasti ada oknum yang lebih berkuasa yang berasal dari tubuh TNI maupun kepolisian. Oknum tersebut pastinya sudah menerima suap dari orang-orang kaya.
-
Apa saja tanda-tanda kecanduan judi? Kecanduan judi sering terjadi bersamaan dengan kecanduan lainnya, seperti penyalahgunaan zat.
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan judi? Kecanduan judi bisa diobati melalui berbagai cara, termasuk terapi kelompok, sesi individu, dan pengobatan.
-
Siapa saja yang terjerat kecanduan judi online? Mirisnya, pelaku judi online tidak hanya masyarakat sipil. Beberapa anggota bersenjata seperti polisi hingga TNI bahkan terjerat aktivitas candu ini.
Kapolsek Parung, Kompol Sularso menjelaskan, lima pelaku saat ini masih dalam proses pemeriksaan intensif di Mapolsek Parung. Selain lima orang pelaku di amankan, dia menyebut masih ada empat pelaku lain yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Dari pemeriksaan sementara ada empat orang pelaku lain uang kini DPO. Lima orang yang kami amankan itu, masih dalam proses penyidikan," katanya di Parung, Senin (13/3).
Dia mengungkapkan, berdasarkan pengakuan para pelaku, mereka melakukan pengeroyokan, lantaran kecewa tim futsal sekolah mereka kalah taruhan dalam pertandingan futsal yang mempertemukan tim SMP Yayasan Pendidikan Islam Annaimuniyah (Yapia) Parung melawan SMPN 1 Parung.
Namun, anak-anak dari SMPN 1 Parung tidak mau membayar uang taruhan sebesar Rp200 ribu meski sudah kalah dari SMP Yapia. Mereka enggan membayar lantaran menuding tim SMP Yapia dihuni banyak pemain dari luar sekolah.
Kemudian, saat anak-anak dari SMPN 1 Parung hendak pulang, dihadang pelajar dan alumni SMP Yapia menggunakan senjata tajam. Sayangnya, korban TN terjatuh lalu dibacok para pelaku menggunakan celurit.
"Motifnya, pelaku marah karena kelompok dari korban tidak mau membayar uang taruhan setelah kalah itu," tutup Sularso.
(mdk/fik)