Gebrakan Risma Atasi Sampah di Surabaya Agar Tak Menggunung
Wali Kota Tri Rismaharini punya cara jitu untuk atasi masalah sampah di kotanya. Inilah cara jitunya
Sampah menjadi persoalan paling rumit saat ini. Perlu diketahui, tiap-tiap kota di Indonesia pasti menghasilkan sampah. Hanya saja, berbagai kota itu memiliki cara masing-masing untuk mengolah sampah. Salah satunya Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya cara jitu untuk atasi sampah-sampah yang menumpuk di Surabaya. Berikut cara Risma saat mengatasi masalah sampah:
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Tri Heriyanto memulai budidaya talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Siapa saja yang menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.
Bank Sampah
Warga surabaya terbiasa mengolah sampah secara mandiri. Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, ada warga yang mengelola sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik akan dibuat kompos dan anorganik akan disetor ke bank sampah. Setiap satu bulan akan dijual. Dari hasil penjualan sampah itu merupakan tabungan dari setiap keluarga.
"Mereka akan mencatat misalkan sampah botol plastik, berapa sampah kertas. Itu nanti ditimbang karena masing-masing ada harganya, yang mereka dapat berapa. Tiap bulan dijual dan dinamakan bank. Uangnya disimpan kalau mereka butuh diambil," kata Risma.
Risma menuturkan, total biaya dari bank sampah itu sekitar Rp87 juta. Selain itu, Pemkot Surabaya juga memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.
Menggunakan Alat Pengelolaan Sampah
Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan bahwa Surabaya memiliki alat pengelolaan sampah seharga Rp 30 miliar. Risma menyebut alat ini bisa efisien mengatasi sampah bilang di pantau dan dikontrol.
"Itu kita pantau betul kuncinya di monitoring dan kontrol sehingga mungkin efisien. Dan karena sampah itu turun, dan kemudian kita gunakan alat konvektor untuk angkut sehingga anggaran kita semakin lama semakin turun," kata Risma.
Masyarakat akan Mencontoh Pemerintah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, untuk mendorong masyarakat peduli terhadap sampah juga dimulai dari pemerintah yang memberikan contoh kepada masyarakat.
"Pertama kita harus bersih dulu pemerintah. Bagaimana paksakan masyarakat untuk kelola sampah, tugas tidak kami lakukan. Tugas pemerintah, saya tidak mau kotor, masyarakat dan pemerintah sudah lakukan, minimal tidak membuat kotor. Tidak membuang sampah sembarangan," ujar Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya ini.
Membuat Rumah Kompos
Untuk tangani sampah di Surabaya, Walkot Surabaya Tri Rismaharini membuat rumah kompos sebanyak 28 buah. Dengan adanya rumah kompos ini, bisa mengurangi sebagian sampah yang akan dibuang ke TPA. Selain itu, akan ada banyak kompos-kompos yang dihasilkan.
"Taman itu kalau saya rawat dengan kimia itu mahal sekali, sehingga saya membuat rumah kompos. Rumah kompos yang itu jumlahnya banyak sekali di Surabaya sekitar 28 rumah kompos. Ini yang mengurangi sampah yang kita buang ke TPA," kata Risma.
(mdk/has)