Geger Kuburan Bansos di Depok
Video berdurasi 6 menit 47 detik yang memperlihatkan penemuan bantuan sosial (bansos) dikubur di Kota Depok, Jawa Barat membikin geger. Berbagai spekulasi muncul, polisi pun bergerak mengumpulkan sejumlah informasi terkait kasus ini.
Video berdurasi 6 menit 47 detik yang memperlihatkan penemuan bantuan sosial (bansos) dikubur di Kota Depok, Jawa Barat membikin geger. Berbagai spekulasi muncul, polisi pun bergerak mengumpulkan sejumlah informasi terkait kasus ini.
Kuburan bansos itu ditemukan di lahan kosong, Jalan Tugu Jaya, Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Lokasi itu sehari-hari diketahui sebagai area parkir mobil perusahaan ekspedisi PT JNE.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Dimana lokasi Desa Bantarkuning yang viral ini? Desa Bantarkuning di Kecamatan Cariu, Bogor, Jawa Barat yang belakangan viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Viralnya temuan ini membuat warga yang penasaran datang ke lokasi. Mereka ramai-ramai ingin melihat langsung bansos yang dikubur.
Beras dari Bulog
Sementara polisi juga bertindak. Mereka memeriksa sejumlah pihak yang mengetahui ihwal penguburan bansos.
Keterangan awal diperoleh polisi, bansos yang dikubur merupakan bagian dari penugasan pemerintah kepada Bulog. Perusahaan pelat merah ini ditugasi untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 pada tahun 2020.
Bulog kemudian melelang distribusi bansos yang ditugaskan kepada mereka. PT DNR yang menjadi pemenang tender.
Untuk distribusi bansos dari Bulog kepada masyarakat, PT DNR bekerja sama dengan perusahaan jasa ekspedisi PT JNE. Pihak JNE bertanggung jawab atas pengiriman paket beras ke penerima yang namanya sudah ada dalam list sesuai data dari pemerintah.
"Jumlah beras yang dikirim oleh PT JNE dalam kontraknya dengan PT DNR sebagai pemenang vendor dari pemerintah sekitar ratusan ribu ton," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/8).
Beras Rusak karena Hujan
Sesuai instruksi PT DNR, pihak JNE menjemput langsung bansos ke Gudang Bulog di Pulogadung, Jakarta Timur. Pada proses inilah terjadi kerusakan beras.
Perwakilan JNE yang diperiksa polisi, Samsul Jamaludin memaparkan, beras yang diangkut rusak akibat diguyur hujan.
"Pada saat pengambilan beras di Pulogadung ini mengalami di perjalanan akibat cuaca hujan deras sehingga beras dikatakan dalam kondisi rusak," sebut Zulpan.
Pihak JNE bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi. Sebagaimana keterangan Samsul Jamaludin, ada pergantian setara dengan bantuan sosial.
"Menurut keterangan pihak JNE dikarenakan basah akibat kesalahan operasional pihak JNE, maka mereka mengganti dan tidak dibebankan kepada pemerintah, dan atas kejadian ini mereka mengatakan telah melakukan pembayaran ke pemerintah," ujar dia.
Namun, keterangan Samsul kepada polisi belum dilengkapi data-data atau dokumen resmi. "Mereka menganggap beras itu sudah jadi milik PT JNE karena telah mengganti kepada pihak pemerintah. Ini keterangan belum didukung dokumen. Jadi baru keterangan secara lisan tentu akan didalami dari pihak JNE," jelas Zulpan.
Penyelidikan masih Berlanjut
Zulpan mengatakan, penyelidik masih mendalami pengakuan dari Samsul Jamaludin termasuk penerima yang mendapat pergantian beras yang basah tersebut.
"Nah untuk ini pun kita masih perlu pendalaman terkait dokumen dan orang-orang yang siapa yang menerima," katanya.
Rencananya, beberapa pihak terkait, termasuk dari Bulog, Kementerian Sosial, dan PT JNE, akan kembali menjalani pemeriksaan di Polres Metro Depok pada hari ini, Selasa (2/8).
"Mereka janjikan akan membawa data," ujar Zulpan.
Data dan dokumen pendukung dari pihak-pihak yang akan diperiksa diharapkan dapat membuat kasus ini terang-benderang. Publik yang sudah terlanjur geger ingin mendapat informasi yang lengkap dan sebenar-benarnya.
(mdk/cob)