Gempa Cianjur Berdampak pada Hewan Ternak, Kandang Rusak hingga Sulit Dapat Pakan
Hewan ternak banyak yang mati hingga terluka atau cacat akibat gempa Cianjur.
Hewan ternak yang berada di Kabupaten Cianjur, khususnya di wilayah yang terdampak gempa sedang didata. Sasaran utamanya adalah kawasan yang memiliki pusat peternakan.
Pendataan dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat bersama Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia (Paveti). Mereka membuat posko terpusat di Kecamatan Warungkondang. Disana mengampu 11 desa.
-
Dimana Ganjar Pranowo berkunjung di Cianjur? Baru-baru ini calon presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Desa Tegallega di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
-
Mengapa Seni Pakemplung di Cianjur terancam punah? Namun sayangnya, kesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral. Ini didasarkan hilangnya minat anak muda untuk melestarikannya dan menampilkannya dengan baik, sesuai pesan leluhur.
-
Apa yang dilakukan oleh kera ekor panjang di Desa Cikakak? Puluhan kera ekor panjang itu menyerbu pemukiman dan membuat warga resah. Mereka bertengger di atap-atap rumah warga untuk mencari makan. Selain merusak atap rumah, kawanan monyet ini juga menjarah makanan di warung-warung.
-
Apa yang istimewa dari rumah Lesti Kejora di Cianjur? Kediamannya, meskipun berlokasi di pedesaan, bisa menjadi investasi tinggi karena memiliki pemandangan yang membuat warga Ibukota iri. Pemandangan rumah Lesti Kejora seolah seperti resort bintang 5
-
Kenapa Pak Haji membuka pabrik kerupuk di Cianjur? TKI tersebut kini berhasil membuka pabrik sendiri di kampungnya dengan dibantu oleh keluarga dan tetangganya.
-
Bagaimana gerakan tarian Gegerit? Ciri khas dari Tari Gegerit ini adalah setiap penari harus bergerak patah-patah dalam keadaan setengah jongkok sambil terus memainkan sayap yang ada di bahunya.
Kepala DKPP Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana menyatakan bahwa gempa yang terjadi pada Senin (21/11) berdampak pada hewan ternak. Mereka banyak yang mati hingga terluka atau cacat.
Dampak lainnya adalah kesulitan mendapatkan pakan dan air. Tak sedikit pula kandang yang rusak sehingga hewan tersebut tak memiliki tempat bernaung.
"Kabupaten Cianjur adalah salah satu sentra potong sapi. Banyak peternakan yang terdampak, terutama desa korporasi" kata Arifin melalui siaran pers yang diterima, Rabu (30/11).
Desa korporasi adalah program dari Kementerian Pertanian yang beru bergulir pada akhir tahun 2021. Ada sejumlah titik yang menjalankan program tersebut. biasanya setiap desa mengelola 1.000 ekor sapi potong.
"Di antaranya ada empat sampai lima desa korporasi di lokasi terdampak di Kecamatan Cugenang. Konsentrat untuk pakan memang aman karena ada stok dari kementerian. Cuma hijauan pakan ternak agak susah, karena wilayahnya terkepung reruntuhan bangunan dan longsoran tanah,” ucap dia.
Langkah terdekat adalah menyalurkan stok hijauan pakan ternak yang ada di UPTD DKPP Jabar di Desa Buni Asih, Warungkondang, Kabupaten Cianjur.
“Kami penuhi dulu kebutuhan di UPTD, setelah itu bantuan pakan hijau ternak disalurkan pada para peternak sapi. Kemudian berkaitan dengan pendataan atau inventarisir itu hasilnya nanti akan disampaikan ke kementerian apakah mendapat bantuan atau tidak," sebut Arifin.
“Sekarang yang ada baru bantuan (dari kementerian) untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak, untuk gempa bumi Cianjur belum,” ia melanjutkan.
(mdk/ray)