Gubernur Aceh Bawa Tanah Makam Sultan Iskandar Muda ke IKN
Gubernur Aceh Nova Iriansyah membawa tanah dalam kompleks makam Sultan Iskandar Muda dan air dari Masjid Raya Baiturrahman dalam ritual kendi nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Prosesi ritual itu dipimpin langsung Presiden Joko Widodo dan dihadiri gubernur seluruh Indonesia.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah membawa tanah dalam kompleks makam Sultan Iskandar Muda dan air dari Masjid Raya Baiturrahman dalam ritual kendi nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Prosesi ritual itu dipimpin langsung Presiden Joko Widodo dan dihadiri gubernur seluruh Indonesia.
"Diharapkan tanah dan air yang dibawa dari Aceh ini dapat menjadi kekuatan perjuangan dan kekuatan agama agar fondasi pendirian IKN nantinya menjadi kuat," kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/3).
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kenapa Pliek U menjadi identitas masyarakat Aceh? Di Aceh terdapat satu kuliner yang cukup populer dan sudah menjadi identitas masyarakat yaitu Kuah Pliek U, atau biasa disebut dengan Patarana atau Gulai Patarana.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Kapan cengkih menjadi komoditas unggulan di Aceh? Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
Dia menyebut, Pemerintah Aceh mengambil tanah dari kompleks Museum Aceh yang menyimpan peninggalan masa Kesultanan Aceh Darussalam. Kesultanan Aceh Darussalam mengalami masa kejayaan ketika dipimpin Sultan Iskandar Muda atau Sultan Meukuta Alam pada 1607-1636 M.
Sementara itu, air diambil dari Masjid Raya Baiturrahman, merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.
Simbol Perjuangan
Masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh, tetapi juga pernah dijadikan markas pertahanan terhadap serangan para penjajah.
Nova mengatakan, tanah makam Sultan Iskandar Muda itu mencerminkan kekuatan perjuangan dan keteguhan. Sementara, air dari Masjid Raya Baiturrahman adalah bentuk kesadaran sejarah dan kekuatan ilahiah akan adanya keluhuran dan kepatuhan dalam beragama.
Dia juga mengungkapkan, filosofi lain dari tanah dan air Aceh itu adanya kekuatan dan kemandirian daerah dalam membentuk struktur negara, sesuai dengan hadih maja Aceh, "Adat bak poteumeureuhom, hukom bak syiah kuala".
"Jika diartikan mengarah kepada resam budaya yang diputuskan oleh raja-raja atau pemerintah serta keputusan hukum berdasarkan pendapat oleh kaum ulama," jelasnya.
(mdk/yan)