Gus Dur juga dekat dengan para pendekar
Berikut ini kelompok-kelompok pendekar yang memiliki sejarah dekat dengan Gus Dur:
Gus Dur dekat dengan semua orang itu bukan rahasia, mulai dari buruh, kiai, tokoh-tokoh lintas iman, aktivis, politisi, pejabat, pebisnis, bahkan sampai pimpinan negara-negara di dunia. Gus Dur sepertinya memang tidak memiliki sekat dalam hubungan kemanusiaan.
Hal itu menyebabkan banyak orang merasa dekat dan mendukung kiai, politisi, budayawan, dan aktivis kelahiran Jombang, Jawa Timur, itu. Meskipun sebagai manusia, Gus Dur bukan lah orang sempurna, punya kelemahan juga.
Ada satu kisah ketika Gus Dur hendak dilengserkan, di mana dia didukung banyak orang yang siap membelanya agar tetap bertahan. Ada namanya pasukan Berani Mati, ada juga nama kelompok pendekar-pendekar lain yang siap membela Gus Dur .
Namun demikian, Gus Dur bukanlah orang yang senang kekerasan. "Jangan sampai terjadi peperangan, kita tetap satu, NKRI..! Jangan sampai ada darah hanya karena masalah politik," kata Gus Dur menjelang pelengseran di sidang MPR 2001.
Berikut ini kelompok-kelompok pendekar yang memiliki sejarah dekat dengan Gus Dur:
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Di mana Gua Suran berada? Di Kecamatan Jatinom, Klaten, terdapat sebuah gua yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Suran.
Pendekar Pagar Nusa
Pagas Nusa merupakan laskar pencak silat Nahdatul Ulama (NU). Waktu Gus Dur hendak dilengserkan dari kursi presiden RI keempat. Ketua Umum Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi mengatakan, setiap komponen NU akan siap membela Presiden Abdurrahman Wahid.
Namun demikian, dukungan yang diberikan masih dalam kerangka demokrasi. Dukungan Pagar Nusa itu juga tak hanya ditujukan pada individu Abdurrahman Wahid, namun juga diberikan pada Presiden Indonesia yang sesuai dengan konstitusi.
Kata Hasyim, Pagar Nusa adalah kekuatan massa yang cukup besar dari unsur NU, selain Banser. Bedanya, Pagar Nusa lebih mendasarkan kegiatannya pada bela diri pencak silat. Sebagai sarana bela diri, Pagar Nusa juga tercatat sebagai salah satu dari 13 perguruan besar yang tercatat di Ikatan Pencak Silat Indonesia.
Pasukan Berani Mati
Pasukan Berani Mati (PBM) ini dibentuk menjelang Gus Dur dilengserkan. Panglima Besar PBM bernama Nuril Arifin. Konon, ratusan ribu pasukan ini sudah menyusup ke beberapa titik wilayah di Ibu Kota. Mereka datang dari berbagai tempat, terutama dari kawasan Jawa Tengah.
Namun karena Gus Dur tak menghendaki adanya pertumpahan darah, akhirnya pasukan ini dibubarkan. "Semua patuh ketika dibubarkan. Tapi karena Gus Dur rela dilengserkan, dan menghendaki tidak ada kerusuhan, akhirnya Jakarta aman. Itulah Gus Dur ," kata seorang santri Gus Dur .
Pendekar Banten
Menjelang lengser, Gus Dur juga diundang ke rumah seseorang di kawasan Duren Tiga, Jakarta. Ternyata di sana sudah berkumpul ratusan pendekar dari Banten yang bersumpah siap ‘perang’ jika nantinya Gus Dur dilengserkan. Tapi apa yang Gus Dur katakan pada para pendekar Banten tersebut?
"Jangan sampai terjadi peperangan, kita tetap satu, NKRI..! Jangan sampai ada darah hanya karena masalah politik," kata Gus Dur menjelang pelengseran di sidang MPR 2001.
Apa yang terjadi kemudian? Ternyata para pendekar Banten patuh tapi mereka tetap berjaga-jaga di Jakarta. Banyak yang menyaksikan bahwa ratusan ribu pendukung Gus Dur baik yang sudah di Jakarta maupun yang ada di daerah patuh dengan perintah tokoh idolanya itu.
Baca juga:
Ini jasa Gus Dur bagi buruh Indonesia
Humor Gus Dur dan 10 anjing
Gus Dur: Tak belajar, tapi saya bisa jadi presiden
Ini pendapat Gus Dur soal perayaan Natal
Gus Dur dukung kelompok-kelompok minoritas ini
Artis-artis kontroversial ini pernah dibela Gus Dur