Gus Dur, tahun baru, dan SMS angka kematian ajaib
"Gus Dur memang unik. Meninggal saja pas jelang tahun baru, jadi ramai, mudah diingat."
Tahun baru 2010, bisa dibilang sebagai tahun baru paling menyedihkan bagi para pengagum Gus Dur. Sebab di pengujung tahun itu, tepat 30 Desember, mantan presiden RI keempat tersebut, berpulang. Meninggalnya Gus Dur seolah menjadi kado buruk bagi negeri ini. Maka wajar bila kemeriahan pesta pergantian tahun kala itu tak seindah tahun-tahun sebelumnya.
Anda tentu ingat bagaimana konsep perayaan pergantian tahun di Jakarta dan beberapa daerah diubah. Pemerintah Indonesia, menyatakan berkabung selama 7 hari atas meninggalnya Gus Dur. Bendera setengah tiang pun diimbau dipasang. Namun muncul pula desakan agar pesta tahun baru dibatalkan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah menyerukan agar perayaan tahun baru dibatalkan karena wafatnya Gus Dur menyebabkan duka bagi Indonesia. Namun demikian, beberapa titik perayaan masih digelar, tapi dengan mengubah hampir keseluruhan konsep. Misalnya pesta tahun baru di Pantai Ancol.
Konser yang tadinya bernama Konser Tahun Baru diubah menjadi Konser Akbar Damai Indonesia. Konser ini dipersembahkan untuk mengenang Gus Dur. Dalam pesta yang diisi para artis kondang itu pun diselingi mengheningkan cipta untuk Gus Dur. Panitia juga memutar video mengenang Gus Dur.
"Gus Dur memang unik. Meninggal saja pas jelang tahun baru, jadi ramai, mudah diingat. Kalau tahun baru, orang bisa langsung ingat Gus Dur," kata Kiai Sulthon, pengasuh salah satu pondok pesantren di Tambakeras, Jombang, Jawa Timur.
Setelah Gus Dur meninggal, juga sempat muncul pesan pendek (SMS) berantai yang menuai kontroversial. Pesan ini beredar tepat pada 1 Januari 2010. Pesan yang tak jelas siapa pengirimnya itu, menafsir hari dan tanggal wafatnya Gus Dur, yang kalau dirangkai akan menjadi ajaib. SMS itu bertuliskan begini:
Asmaul Husna ada 99. Bilangan 9 adalah angka yang sangat luar biasa rahasianya. Penuh makna. Masya Allah...,Gus Dur wafat jam 18.45 tanggal 30 bulan 12 tahun 2009.
Ada apa dengan jam 18.45? Lihat QS Al-Kahfi (18):45, "Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha kuasa atas segala sesuatu."
Selain itu, ada juga numerologi versi lain, begini bunyinya: Gus Dur wafat pada jam 18:45. Ada apa dengan jam 18:45? Lihat pula QS Al-Kahfi (18):4-5; "Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak." Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan sesuatu kecuali dusta."
Gus Dur wafat pada tanggal 30 Desember (30:12). Ada apa dengan tanggal 30:12? Lihat QS Ar-Rum (30):12; "Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa." SMS itu beredar luas di kalangan masyarakat, ada yang percaya, ada juga yang tidak.
Lepas dari semua itu, bagi para Gusdurian (pengagum Gus Dur), momentum pergantian tahun agaknya sukar melupakan kepergian Gus Dur di tengah ingar-bingar pesta kembang api pergantian tahun.
Baca juga:
Humor Gus Dur: Karena saya Che Guevara
Humor Gus Dur: Khonghucu NU?
Pengamat: Gus Dur itu milik bangsa, bukan hanya milik keluarga
Ketika ribuan jamaah padati acara Haul Gus Dur ke-4
Yenny: Ilmu Gus Dur sulit dicerna
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Di mana Gua Suran berada? Di Kecamatan Jatinom, Klaten, terdapat sebuah gua yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Suran.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.