Hadir di Forum Bisnis Indonesia-RRT bersama Presiden, Mendag Zulkifli Hasan Ungkap Tiongkok Mitra Penting Indonesia
Mendag ungkap Tiongkok menjadi sumber investasi dan mitra dagang penting bagi Indonesia.
Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok resmi digelar di China World Hotel, Beijing, RRT pada Senin (16/10/2023) lalu. Acara ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka menjalin kerja sama dan hubungan baik kedua negara.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Tiongkok menjadi sumber investasi dan mitra dagang penting bagi Indonesia. Tiongkok adalah investor kedua terbesar bagi Indonesia saat ini.
"Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. Diharapkan kerja sama akan terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara,"
ujar Mendag Zulkifli Hasan usai kegiatan.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Kenapa kerja sama dengan CNRRI penting bagi Indonesia? Dengan memadukan keahlian dan teknologi dari CNRRI, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pertanian yang berkelanjutan di masa depan.
-
Mengapa kerja sama ASEAN-RRT sangat penting saat ini? Kondisi geopolitik dan geo-ekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan ASEAN-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam ASEAN Common Statement.
-
Kenapa kerja sama ketenagakerjaan antara Indonesia dan Laos penting? Kerja sama kedua negara penting karena bertujuan untuk berbagi program dan best practices di bidang pelatihan dan pemagangan, seperti pengembangan program pelatihan bersama yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di masa depan, pertukaran tenaga pelatih dan instruktur, dan pertukaran informasi dan data ketenagakerjaan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama ini? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Kenapa Pemkot Bontang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan? Tujuan kegiatan ini adalah untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021. Tentang optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketengakerjaan dan untuk menjamin perlindungan sosial para pekerja di wilayah Kota Bontang.
Selain itu, Mendag juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi mengapresiasi investasi dan kontribusi para pengusaha Tiongkok dalam pembangunan di Indonesia. Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
Presiden Jokowi meyakini, investasi Tiongkok di Indonesia akan terus meningkat dan menjadi kontributor PMA teratas dalam satu-dua tahun ke depan. Sejumlah investasi tersebut juga berorientasi ekspor sehingga turut berkontribusi dalam peningkatan ekspor Indonesia.
Dalam sambutannya, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, Presiden Jokowi juga mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Tak hanya Mendag Zulkifli Hasan, ada juga sederet menteri lainnya yang ikut mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.