Haedar Nashir Beri Pesan Idulfitri: Perkaya Toleransi dan Ukhuwah Seluruh Umat
Dia juga berpesan kepada segenap warga bangsa seharusnya belajar memberi dan menerima. Menghilangkan kemudharatan dan mendatangkan kemaslahatan, menahan dengki dan merekat kasih persaudaraan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengucapkan Selamat Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijriah. Dia berharap seluruh umat muslim yang menjalankan rangkaian ibadah puasa selama sebulan penuh menjadi insan bertakwa. Meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dalam rida Allah SWT.
"Mohon maaf atas segala khilaf di Hari Raya yang sarat makna bagi semua. Taqabbala-Llahu minna wa minkum. Semoga puasa serta ibadah Ramadan dan Idulfitri bagi setiap muslim yang menjalankannya diterima di sisi Allah Swt," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (1/5).
-
Kapan Jemaah An Nadzir merayakan Idul Fitri? Waktu pelaksanaan shalat Ied Fitri dan penentuan awal bulan Ramadhan Jamah An Nadzir selalu lebih awal. Termasuk saat perayaan Idul Adha.
-
Siapa Laksamana Muda Mohammad Nazir? Nama Mohammad Nazir Isa mungkin banyak orang yang tidak mengetahui siapa sosok yang satu ini.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Dimana Mohammad Nasroen lahir? Siapakah Dia? Mohammad Nasroen lahir di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat pada 29 Oktober 1907.
-
Kapan narapidana dan tahanan merayakan Idulfitri? Setelah berpuasa selama sebulan penuh, narapidana dan tahanan merayakan Idulfitri.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
Dia berharap Ramadan dan Idulfitri menjadi jalan baru kerohanian. Semakin meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, memancarkan kesalehan dalam kehidupan sehari-hari, menampilkan keteladanan diri dalam perilaku dan pengamalan keagamaan yang mendamaikan, menyatukan, mencerdaskan, memajukan, mencerahkan, dan kebajikan utama rahmat segenap alam.
"Selama sebulan penuh ditempa agar mengontrol segala sisi nafsu. Jelang Idulfitri ini seyogianya perbedaan dalam praktik ibadah makin memperkaya toleransi atau tasamuh yang tulus dengan mengedepankan ukhuwah seluruh umat. Terbebas dari ananiyah hizbiyah (egoisme kelompok) yang dapat mengoyak rumah keragaman miliki bersama," ujar Haedar.
Haedar mengimbau kepada para pemimpin negeri dan tokoh umat agar tidak henti menebarkan mozaik ilmu dan hikmah yang tinggi dalam mengayomi segenap umat. Memberikan rasa sikap adil untuk bangsa, ihsan, dan teladan. Hindari berat sebelah, menebar resah dan pecah belah, agar kehidupan bersama semakin cerah, bertabur berkah dan terhindar dari musibah.
"Dengan kerendahan hati kami mengajak, marilah kita gerakan kearifan hidup bersama sebagai rohani kita berbangsa. Indonesia dengan segala keragaman agama, suku, ras, golongan, dan kekayaan alam niscaya kita rawat disertai nilai luhur yang utama," ungkapnya.
"Bersatu dalam kebhinekaan dan berbhineka dalam kesatuan akan menjadikan Indonesia utuh dan maju. Sebaliknya, berpecah dan menebar masalah hanya akan menjadi sumber fitnah dan musibah di tubuh bangsa tercinta," sambung Haedar.
Dia juga berpesan kepada segenap warga bangsa seharusnya belajar memberi dan menerima. Menghilangkan kemudharatan dan mendatangkan kemaslahatan, menahan dengki dan merekat kasih persaudaraan. Membuang egoisme pribadi dan merawat keluhuran etika.
"Dia (Allah) memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat," tutur Haedar mengutip QS. Al Baqarah ayat 269.
(mdk/ray)