Hamdan Zoelva minta Kapolri klarifikasi ke umat soal pidato tentang ormas Islam
Dia ingin agar umat Islam tidak diadu domba dalam situasi yang memang mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Pasalnya pesta demokrasi tersebut membuat situasi memanas.
Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva telah melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengklarifikasi video pidato Tito yang menyinggung ormas Islam.
Hamdan mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan agar tak memperkeruh suasana di luar Serikat Islam. Hal itu ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan Tito di Rumah Dinas Kapolri, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang mendiami Kastil Zerzevan? Selama masa damai, sekitar 1.500 orang, terdiri dari personel militer dan penduduk sipil, tinggal di dalam dinding perlindungan kastil ini.
-
Kapan ORARI diresmikan? Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967 organisasi ini diresmikan pada 9 Juli 1968.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kapan Kesepian Kronis muncul? Peristiwa besar dalam hidup, seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau pensiun, dapat menyebabkan kesepian.
-
Kapan Mohammad Tri Anjas lulus Akmil? Pada 3 November 2022, keluarga militer itu mendapatkan kabar gembira dari Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dian Assafri.
-
Kapan Monumen Ari-Ari Kartini didirikan? Didirikan pada tahun 1979, monumen ini memiliki bentuk menyerupai bunga teratai yang bermakna kelahiran. Kuncup kedua bunga Teratai itu berjumlah 21 mewakili tanggal lahir Kartini. Selain itu ada juga empat buah lampu menunjukkan bulan April dan 18 kuncup paling bawah yang menunjukkan tahun 1800.
"Itulah kami datang klarifikasi tidak ingin memberikan pernyataan-pernyataan yangmemperkeruh suasana di luar kami Serikat Islam langsung minta klarifikasi dan memang kalau kita lihat dari penjelasan rangkaian pidato itu secara keseluruhan memang ada hal yang aneh, ya ada yang aneh," katanya di Rumah Dinas Kapolri, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Dia ingin agar umat Islam tidak diadu domba dalam situasi yang memang mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Pasalnya pesta demokrasi tersebut membuat situasi memanas.
"Oleh karena itu kami bisa memahami kita menjaga semua kebersamaan kita sebagai bangsa, sebagai umat Islam agar tidak diadu domba tidak membuat situasi yang mendekati Pilkada serentak itu panas karena itu kami dapat memahami penjelasan dari bapak Kapolri ya," ujarnya.
Namun, Hamdan mengharapkan, Tito bisa menyampaikan secara langsung kepada masyarakat luas terkait pidato viralnya itu. Hal itu juga sekaligus mengklarifikasi pidatonya.
"Tadi sih kami sampaikan kalau ada vidio lengkap itu ditayangkan aja. Tadi kami minta begitu, jadi biar lebih jelas begitu, tapi nanti sedang dicari katanya," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen (Majelis Ulama Indonesia) MUI KH Tengku Zulkarnain membuat surat terbuka untuk Kapolri melalui akun Facebooknya terkait pidato tersebut. Zulkarnain menulis surat terbuka tersebut atas nama warga negara Indonesia tertanggal 29 Januari 2018.
Dalam surat terbuka yang ia tulis di Facebook untuk Kapolri bahwa dirinya kecewa terhadap pernyataan Tito yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar ormas NU dan Muhammadiyah. Apalagi ada ucapan miring dari Tito terhadap ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah.
"Benar itu saya yang menuliskan. Langsung dengan tangan saya. Saya sangat kecewa dan keberatan atas pidato Kapolri yang saya nilai provokatif , tidak mendidik, buta sejarah, tidak berkeadilan, dan rawan memicu konflik," ujar Zulkarnain saat dikonfirmasi, Selasa (30/1).
Baca juga:
Soal pidato Kapolri, Ketua Komisi VIII sebut ormas lain juga berjasa memerdekakan RI
'Sekelas Kapolri tak boleh ucapkan yang berjasa hanya NU dan Muhammadiyah'
Ini hasil pertemuan Hamdan Zoelva-Kapolri soal pidato viral ormas Islam
MUI ingatkan Kapolri jangan abaikan ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah
Ketua MUI nilai tak ada yang salah soal pernyataan Kapolri soal ormas